Pada tanggal 6 Agustus 1945, sebuah pesawat tempur B-29 AS, bernama Enola Gay, melepaskan sebuah bom yang diberi nama "Little Boy" di kota Hiroshima di barat daya Jepang
Halo Berita

Peringatan Bom Hiroshima: Sekjen PBB Serukan Penghapusan Total Senjata Nuklir

  • Pada hari ini tujuh puluh enam tahun yang lalu, satu senjata nuklir membawa penderitaan yang tak terbayangkan bagi orang-orang di kota Hiroshima, membunuh puluh
Halo Berita
Rahmat Deny

Rahmat Deny

Author

Pada hari ini tujuh puluh enam tahun yang lalu, satu senjata nuklir membawa penderitaan yang tak terbayangkan bagi orang-orang di kota Hiroshima, membunuh puluhan ribu orang secara instan, puluhan ribu setelahnya, dan banyak lagi di tahun-tahun berikutnya. Hal ini disampaikan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Gutteres pada upacara tahunan memperingati 6 Agustus 1945 bom atom kota selama Perang Dunia Kedua. 

 

“Satu-satunya jaminan terhadap penggunaan senjata nuklir adalah penghapusan total mereka”, katanya dalam pesan video ke Hiroshima Peace Memorial di Jepang, yang diadakan pada Jumat pagi, waktu setempat, seperti dikutip dari laman United Nation Kamis (5/8/2021).

 

Sekretaris Jenderal PBB menyerukan negara-negara yang memiliki senjata nuklir untuk mengadopsi langkah-langkah pengurangan risiko, baik secara individu maupun bersama-sama, dengan mengatakan

 

“kita tidak akan pernah bisa menerima norma terhadap penggunaan senjata nuklir begitu saja”, tegasnya.

 

 

Seperti dikutip dari laman ndtv.com, pada tanggal 6 Agustus 1945, sebuah pesawat tempur B-29 AS, bernama Enola Gay, melepaskan bom yang dijuluki "Little Boy" di kota barat daya Jepang Hiroshima, menewaskan 140.000, dan menyebabkan korban luka-luka, banyak di antaranya meninggal di tahun-tahun setelah itu. 

 

Suhu di dekat ledakan mencapai sekitar 7.000 derajat Celcius (12.600 Fahrenheit), yang menyebabkan luka bakar fatal dalam radius sekitar tiga kilometer. 

 

Pada tanggal 9 Agustus, Amerika Serikat menjatuhkan bom lain, bernama "Fat Man", di kota Nagasaki, menewaskan lebih dari 75.000 orang. Dokumen gambar bersejarah dari insiden tragis itu menunjukkan bahwa ledakan besar menyebabkan awan jamur, yang tumbuh setinggi 9.000 meter (30.000 kaki). 

 

Jepang menyerah enam hari kemudian, mengakhiri Perang Dunia Kedua. Dua serangan bom tetap menjadi satu-satunya bom atom yang digunakan di masa perang.