Digitalisasi bertujuan untuk mempermudah manusia dan telah menyentuh semua bidang termasuk dalam pelayanan kesehatan. Kini waktu pemeriksaan pasien di RS Unair menjadi lebih singkat berkat adanya Anjungan Pemeriksaan Kesehatan Mandiri (APKM). APKM ini merupakan hasil kolaborasi Institut Teknologi Telkom Surabaya (IT Telkom) dengan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga (RS UNAIR). Adapun serah terima dan soft launching produk Anjungan Pemeriksaan Kesehatan Mandiri (APKM) itu digelar di Hall Dharmawangsa Lantai 8 RS UNAIR pada Jumat (20/08) lalu.
“Alhamdulillah kita sudah merealisasikan produk buatan anak bangsa ini dengan baik dan insyaallah akan memberikan banyak manfaat di masyarakat. Produk ini sangat praktis dalam menangani pasien di era pandemi begini,” ungkap Direktur RS UNAIR, Prof. Dr. dr. Nasronudin, SP.PD, KPTI, FINASIM, seperti dilansir dari unair.ac.id Jumat (20/8/2021).
Adapun gagasan pembuatan APKM ini, menurut Nasronudin bertujuan untuk mempersingkat waktu pemeriksaan, serta mempermudah kinerja tenaga kesehatan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan di mana saja dengan hasil yang cepat dan tepat.
“Biasanya kita kan menangani pasien 700-1000 setiap harinya, maka dengan adanya alat ini Rumah Sakit Airlangga bisa menangani pasien hingga 5000-10.000 pasien,” ungkapnya.
Selama ini, pasien yang datang untuk mendapatkan penanganan pemeriksaan akan menunggu hingga 4 jam lamanya, namun dengan adanya alat ini diharapkan penanganan menjadi lebih cepat. Sehingga pasien hanya menunggu 30 menit untuk mendapatkan pemeriksaan awal mandiri dan langsung akan terhubung dengan Poli serta tenaga kesehatan yang menangani.
“Hasil pemeriksaan akan keluar dengan cepat dan dokter akan langsung memberikan resep obat kepada pasien,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor Institut Teknologi Telkom Surabaya Dr. Tri Arief Sardjono, S.T., M.T mengatakan, bahwa ada 7 fitur utama yang dimiliki APKM, yaitu pengukuran berat badan, tinggi badan, suhu tubuh, tekanan darah, detak jantung, laju pernapasan, serta kadar oksigen dalam darah.
Untuk melakukan APKM secara mandiri maka pasien yang datang bisa langsung melakukan registrasi layanan rumah sakit untuk mendapatkan kartu RFID, kemudian melakukan pemeriksaan secara mandiri dan berkonsultasi dengan dokter.
“Data-data pasien ini nantinya bisa langsung terhubung dengan sistem database rumah sakit dan handphone masing-masing pasien,” paparnya.