Halopacitan, Pacitan—Seperti diketahui, PT. Pertamina (Persero) menaikkan harga sejumlah BBM non-subsidi mulai Rabu (10/10/2018) pukul 11.00 WIB di seluruh Indonesia. Untuk wilayah Jawa harga Pertamax naik menjadi Rp10.400/liter, Pertamax Turbo Rp12.250/ liter, Pertamax Dex Rp11.850/liter, Dexlite Rp 10.500/liter, dan Biosolar Non PSO Rp.9.800/liter.
Kenaikan harga ini tidak bisa dihindari karena semakin naiknya harga minyak dunia. Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) bahkan pada Rabu sore sempat memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi premium dari Rp6.550 menjadi Rp7.000. Tetapi baru satu jam pengumuman itu dikeluarkan, akhirnya dibatalkan lagi.
Semakin tingginya harga BBM non-subsidi mau tidak mau mendorong warga untuk tetap memilih premium yang lebih murah. Warga sudah tidak memperdulikan lagi kualitas BBM non-subsidi yang lebih baik dibanding premium.
"Harga petramax semakin mahal karena naik Rp900 jadi Rp10.400. Jadi harga premium lebih murah Rp 1.250 dibanding pertalite dan Rp3.850 dibanding pertamax,” kata Joko (40) penjaga SPBU disalah satu Pompa di Pacitan.
Selisih harga yang jauh ini mau tidak mau jadi pertimbangan pembeli "Pilih premium saja karena lebih murah dari BBM yang lainya, mengurangi pengeluaran biaya akomodasi, dan yang penting motor masih bisa jalan," kata Tiyo (25), salah satu warga di sela-sela mengantre BBM.
Berdasarkan data dari salah satu penjaga SPBU di Pacitan, dalam sehari 8.000 liter premium ludes terjual. (Eko Prasetyo).