Mediasi antar PSHT dan Cempaka Putih di Mapolres Pacitan, Rabu (21/03/2018)
Halo Berita

Piss! Tak Ada Konflik Antar-Perguruan Silat di Pacitan

  • Pertandingan pencak silat antarperguruan di Pacitan pekan lalu sempat diwarnai insiden kecil yang melibatkan warga dari dua perguruan. Tetapi masalah tersebut telah diselesaikan dengan mediasi hingga tidak melebar.

     

     

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Pacitan—Kesalahpahaman terjadi antara Deka, warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT ) dengan Yoga Maktuf, warga perguruan Cempaka Putih terjadi di GOR Pacitan pekan lalu. Untuk meredam masalah tersebut pada Rabu (21/03/2018) dilakukan mediasi di Mapolres Pacitan.

"Terima kasih kepada tokoh PSHT dan Cempaka Putih serta kedua belah pihak yang bermasalah atas kedatangannya di Mapolres Pacitan dalam rangka untuk penyelesaian masalah yang telah terjadi. Atas kejadian tersebut karena hanya kesalah pahaman kedua belah pihak maka mari kita selesaikan secara kekeluargaan demi rasa kebersamaan antar perguruan,” kata Kasat Intelkam AKP Sumarjan mewakili Kapolres Pacitan AKBP Setyo K Heriyatno SIK MH.

Mediasi pun berjalan dengan baik. Kedua perguruan sepakat untuk menjaga situasi damai bersama dan menyesal atas insiden yang terjadi.

"Saya selaku sesepuh PSHT mohon maaf atas permasalahan yang melibatkan warga kami PSHT dengan Cempaka Putih di GOR Pacitan karena massa yang banyak sehingga kami kesulitan untuk mencegahnya,” kata Acir Hernowo, Ketua PSHT Ranting Pacitan.

Dia berharap setelah kejadian tersebut tidak ada lagi perselisihan antar perguruan bela diri dan berjanji akan mengarahkan kepada warga PSHT agar saling menghargai sesame perguruan bela diri.

Sementara Ketua Cabang Cempaka Putih Untung Budiono juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan situasi aman. “Sehingga kita dalam melestarikan budaya pencak silat warisan dari leluhur tidak ada tekanan dari pihak manapun, dan tidak mungkin leluhur kita mengharapkan dengan ilmu bela diri ini kita pergunakan untuk berkelahi."

Seperti halnya Acir, Untung Budiono juga berharap insiden yang terjadi menjadi pengalaman pengalaman dan pelajaran agar tidak terulang. (Sigit Dedy Wijaya)