Indonesia terkenal dengan negara dengan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya potensi energi panas bumi. Dari potensi energi panas bumi ini, Indonesia menempati urutan kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) seperti dilansir dari Trenasia.com Minggu (1/3/2021) bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya mencapai 23.965,5 Mega Watt (MW) dengan kapasitas terpasang sebesar 2.130 MW. Sementara itu, dengan kapasitas terpasang sebesar 3.676 MW, AS memiliki potensi sumber daya mencapai 300.000 MW.
Adapun negara lain yang memiliki energi panas bumi terbesar lainnya, yakni Filipina, Turki, Selandia Baru, dan Meksiko dengan sumber daya lebih dari 3.000 MW.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan bahwa dalam pengembangan energi panas bumi, pihaknya telah melakukan survei geologi, geofisika, dan geokimia (3G). Hasil survei tersebut akan dijadikan bekal untuk rencana wilayah kerja.
“Diharapkan, data yang kami hasilkan menjadi lebih baik dan akurat,” mengutip keterangan tertulis, Senin, 1 Maret 2021. Selain itu, ia juga mengungkapkan besarnya potensi Logam Tanah Jarang atau Rare Earth Element (REE) di Indonesia.
REE ini menurut Agubg, bisa dimanfaatkan menjadi sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Kemudian untuk nikel, produk ini juga akan diolah menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik. Dengan pembaruan tersebut, ia menilai energi ke depan lebih ramah lingkungan.
Pemerintah telah menargetkan bauran energi nasional dari EBT mencapai 23% pada 2025. Selain REE, saat ini sumber daya tengah dilakukan eksplorasi oleh Badan Geologi di antaranya minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), dan panas bumi