Halopacitan, Pacitan—Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pacitan, Edy Junan Ahmadi mengatakan pihaknya menangani sampah di kota Pacitan yang terdiri dari 10 desa dan 5 kelurahan dari 25 Desa Kelurahan Kecamatan yang ada.
“Disamping itu kita juga menangani sampah di pasar-pasar, seperti di Pasar Ngadirojo, Pasar Arjosari, Pasar Pringkuku, Pasar Punung, itu juga kami tangani. Semua semua sampah itu dibuang ke TPA [Tempat Pembuangan Akhir] Dadapan,” katanya kepada Halopacitan Rabu (25/04/2018)
Dia mengatakan timbunan sampah di wilayah kota Pacitan mencapai sekitar 100 ton per hari. Sampah-sampah itu tersebar pada 26 kontainer yang tersebar diletakkan di sejumlah titik.
“Prosesnya, mitra lingkungan membersihkan, kemudian dimasukkan kontainer dan kalau sudah di kontainer kami mengangkutnya dibawa ke TPA,” tambahnya.
Edy Junan Ahmadi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan (sumber: Halopacitan/Sigit Dedy Wijaya)
Di sampung ini tidak semua sampah buang ke TPA tetapi dikirimkan ke sejumlah tempat pemilahan sampah seperti di Pasar Minulyo, di Arjowinangun yang memiliki pemilahan sampah, untuk pembuatan komposter. Pemilahan sampah juga ada di TPA.
"Jadi sampah-sampah organik, seperti dedaunan kita olah menjadi pupuk organik, kemudian yang sampah plastik biasanya dikumpulkan oleh pemulung untuk dijual dan sebagian dikelola bank sampah, ada yang kardus, plastik-plastik, yang bisa dimanfaatkan kembali diolah di bank sampah. Sementara yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi di buang ke TPA, disana diolah dengan sistim sanitarian field,"ujarnya
Lebih lanjut ia menjelaskan sanitarian field itu merupakan pengolahan paling bagus sementara ini. Sampah yang dibuang di TPA diratakan dan dipadatkan, setiap satu lapisan sekitan 50 centi, kemudian ditimbun tanah diatasnya sekitar 20 cm, “Setelah itu kita tumpuki sampah lagi dan begitu seterusnya."jelasnya
Mengenai anggaran di DLH tahun 2018 ini, di ruang berbeda saat ditemui halopacitan, DJoko Harijanto, Kabid Pengelolaan Sampah LB3, mengatakan mencapai Rp450 juta. Untuk armada pengangkut sampah DLH memiliki dua dum truck, tiga amrol truck (pengangkut bak mobil) dan 10 kendaraan roda tiga.
"Untuk tahun ini kami mengusulkan tiga unit dum truck, untuk mengganti dum truck yang sudah 20 tahun lebih, karena sudah lemah daya angkut dan sudah tidak efisien. Misal usulan tiga unit dum truck itu terealisasi, dum truck yang lama digunakan di lokasi baru."pungkasnya. (Sigit Dedy Wijaya)