
PSHT Juara umum Kejuaraan Silat Antarperguruan se-Pacitan
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) meraih juara umum dalam kejuaraan pencak silat Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) cabang Pacitan yang digelar 17-18 Maret 2018 di GOR Pacitan.
Halo Berita
Halopacitan,Pacitan— Dalam kejuaraan yang diikuti 126 pesilat dari berbagai perguruan tersebut PSTH meraih 10 emas, 4 perak, 3 perunggu. Sementara peringkat kedua diraih Persinas ASAD dengan 3 emas, 3 perak, 5 perunggu.
Putra Muhammadiyah menjadi juara ketiga dengan 3 emas, 2 perak dan 5 perunggu. Sebenarnya Tapak Suci meraih 5 emas, 3 perak dan 5 perunggu . Namun 2 emas tidak di masukan ke kriteria Juara Umum karena hanya diikuti dua peserta. Dan untuk mencapai kategori juara umum minimal harus diikuti tiga peserta.
Kejuaraan ini digelar untuk menjaring bibit-bibit pesilat muda berprestasi sekaligus persiapan menghadapi Porprov 2019. Sebanyak 126 pesilat dari 11 perguruan di kabupaten Pacitan mengikuti kejuaraan tersebut.
Nova Arif Wibowo, delegasi tehnik kejuaraan ini mengatakan dalam kejuaraan ini dibagi menjadi dua kelompok yakni remaja dan dewasa.
Untuk remaja ada 7 kelas, kelas A-G, dengan berat badan diatas 39-67kg di masing-masing kelas. Sedangkan untuk dewasa juga ada 7 kelas A-G dengan berat badan diatas 45-80 kg di masing-masing kelas.
Selain tiga perguruan yang meraih jura I, II dan III, kejuaraan ini juga diikuti, Perguruan IKS PI Kera Sakti, Persaudaraan Rasa Tunggal, Perguruan PS Bintang surya, Pergururan NU Pagar Nusa, Perguruan Rumpun Setia Hati, Perguruan PS Panca Hewan, perguruan PS cempaka Putih, dan PSH Winongo.
Edi Subagio, salah satu pesilat PSHT dari Sudimoro mengapresiasi positif tentang IPSI CUP ini, dan berharap di tahun berikutnya bisa digelar even semacam ini lagi.
"Cukup bagus, dengan diadakannya event seperti ini,bisa meningkatkan tali persaudaraan antar perguruan karena rivalitas hanya saat pertandingan, selebihnya adalah saudara,"
Edi juga berharap even ini berlanjut di tahun-tahun berikutnya, karena banyak para pesilat belum memiliki pengalaman turun ke gelanggang kompetisi dan juga bisa menaikkan mental, prestasi serta membentuk karakter pesilat itu sendiri, agar menjadi pesilat profesional. (Sigit Dedy Wijaya)
