KTP-e merupakan hak setiap warga negara. Ketidakpastian pembuatan KTP-e merugikan masyarakat.
Halo Berita

Ribuan Penduduk Pacitan Ditengarai Belum Punya KTP-e

  • Sejak melakukan proses pembuatan KTP-e di tahun 2013 banyak warga Pacitan yang belum menerima KTP-e. Ketidapastian dari dinas kependudukan dan catatan sipil membingungkan masyarakat.

Halo Berita
TS

TS

Author

Halopacitan, Pacitan

Kisruh korupsi KTP Elektronik (KTP-e) yang melibatkan mantan ketua DPR RI Setya Novanto dan para anggota DPR ternyata merembet hingga ke desa-desa di Pacitan. Ratusan warga yang sudah mengikuti pembuatan KTP-e sejak tahun 2013 hingga kini belum menerima fisik e-KTP.

"Saya bingung juga sudah lebih dari 5 tahun sejak proses pembuatan KTP-e barangnya belum jadi juga. Pemerintah desa juga tidak bisa menjawab kapan KTP-e saya terima," ujar Yitno, warga Arjosari, Pacitan kepada Halopacitan, Rabu (21/2).

Seorang warga Sedayu mengaku sudah hampir setahun ini mengurus KTP-e ke Dinas Kepedudukan dan Catatan Sipil Pacitan. Namun penantian panjang untuk mendapatkan dokumen itu hingga kini masih gelap.

"Hampir setahun mengurus KTP-e belum jelas kapan jadinya. Sementara dokumen ini saya butuhkan untuk mencari pekerjaan. Ketidakpastian dan ketidakjelasan dari dinas kependudukan Pacitan sangat merugikan masyarakat," ungkapnya penuh kecewa saat bertemu dengan Halopacitan (21/2).

Sejumlah Kepala Desa di Arjosari mengakui bahwa banyak warganya yang belum menerima fisik KTP-e sejak tahun 2013. Bahkan ratusan KTP-e yang sempat dibagikan dikembalikan lagi ke Dinas Kependudukan lantaran banyak data yang salah.

Lilik Hidayat, Kepala Desa Borang (Dedy/Halopacitan)

Kepala Desa Borang Lilik Hidayat mengatakan bahwa banyak warganya yang juga belum menerima KTP-e sejak mengikuti proses pembuatan. Hingga saat ini desa juga tidak tahu menahu kepastian mengenai selesainya pembuatan KTP-e. 

"Harapan kami masyarakat dapat segera menerima KTP-e yang sudah lama dibuat. Katanya sehari jadi tapi ini setahun dua tahun tidak jelas. Jangan membuat masyarakat bingung dengan ketidakpastian seperti ini," kata Lilik kepada Halopacitan di Borang (21/2).

"Dari desa Jatimalang ada lebih dari seratus KTP-e yang kami kembalikan karena datanya tidak sesuai. Sampai saat ini perbaikan itu belum selesai," ungkap Tomi Herlambang, Kepala Desa Jatimalang (21/2).

Menurut informasi dari beberapa desa yang dikumpulkan Halopacitan, hampir di semua desa di Arjosari bermasalah dengan KTP-e. Jika setiap desa di rata-rata terdapat sekitar 100 warga yang belum memiliki KTP-e, di 17 desa Arjosari berarti terdapat sekitar 1700an warga yang tidak memiliki kartu identitas kependudukan.

Di Pacitan sendiri terdapat 12 kecamatan dengan total desa sebanyak  171 desa. Total penduduk Pacitan menurut BPS Pacitan sebanyak 552 ribu jiwa. (Dedy/halopacitan)