Halo Budaya

Rina Aditama, Mantap Menjadi Sinden

  • PACITAN-Gending Jawa semakin ditinggalkan di negerinya sendiri. Ini menjadikan sinden atau pelantun gending-gending Jawa pun semakin sulit dicari. Tetapi R
Halo Budaya
Dias Lusiamala

Dias Lusiamala

Author

PACITAN-Gending Jawa semakin ditinggalkan di negerinya sendiri. Ini menjadikan sinden atau pelantun gending-gending Jawa pun semakin sulit dicari.

Tetapi Rina Eky Prianti memutuskan untuk menekuni profesi ini. Gadis yang berasal dari RT1 RW3 Dusun Krajan 1 Desa Jati Gunung Kecamatan Tulakan ini  lebih dikenal dengan nama panggungnya Rina Aditama.

Rina menyukai dunia tarik suara lagu daerah sejak duduk di kelas 2 saat masih bersekolah di SMKN 2 Pacitan. Kemudian dia melanjutkan  di jurusan Seni Karawitan  di Institut Seni Indonesia Surakarta.  

Dari situlah skill dan pengetahuan Rina mulai semakin diasah.  Rina mengatakan bahwa alasan dia memilih menjadi menyukai menyanyi lagu daerah lalu menjadi sinden, awalnya adalah karena kesukaan dia mendengarkan lagu campursari. Menurutnya lagu campursari itu khas dengan cengkokan yang saat didengarkan begitu merdu.

Saat ini Rina tergabung dalam management grup musik Sangkara Musik Pacitan. Dalam manajemen grup musik tersebut Rina aktif manggung diberbagai acara dan kegiatan. Seperti jadi sinden di pagelaran wayang, menjadi pengisi suara acara hajatan atau manggung diacara-acara khusus di dalam Pacitan maupun di luar Kota Pacitan.

Rina tidak merasa malu atau gengsi dalam mempelajari lagu daerah karena menurutnya lagu-lagu seperti campursari perlu untuk terus untuk dilestarikan.

"Kalau bukan dari kita yang memulai menyukai lagu daerah, lalu siapa lagi." ,kata Rina (04/03/2022)

Untuk bisa melantunkan lagu dengan cengkok yang bagus, perlu mengasah olah vokal dan menjaga konsumsi makanan. Ritual Rina sebelum manggung biasanya banyak-banyak minum air putih biasa (tidak dingin). Hindari makanan berminyak karena bisa menyebabkan suara jadi serak.