Wasit memimpin Gala Desa di Kecamatan Arjosari, Kamis (26/07/2018) antara Gayuhan vs Temon yang dimenangkan Desa Gayuhan 3-1 melalui adu penalti
Halo Berita

Risiko Besar Gaji Kecil, Peminat Wasit di Pacitan Sedikit

  • Menjelang peringatan HUT Republik Indonesia sejumlah daerah menggelar Gala Desa, yang diisi sejumlah pertandingan olahraga, termasuk sepakbola antardesa. Sayangnya jumlah wasit di Pacitan cukup terbatas.

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Pacitan—Di beberapa Kecamatan di Pacitan, Gala Desa mulai ramai digelar. Hal ini menjadikan wasit menerima banyak orderan.

"Alhamdulillah banyak orderan baik jadi wasit, maupun asisten wasit," kata Ahmad Anwar, salah satu wasit PSSI Askab Pacitan, Jumat (27/07/2018)

Namun menurut Hendri Purnomo, Ketua Perwasitan PSSI Askab Pacitan jumlah wasit khusus sepakbola yang ada di Pacitan hanya sekitar 50 an. "Baik itu berlisensi  C1-C2 maupun C3," ujarnya saat dihubungi Halopacitan.com.

Hendri menuturkan, peminat wasit di Pacitan hanya sedikit, dari 50 an wasit yang ada, hanya sekitar 15 an wasit yang siap tugas, mengingat risiko besar sementara bayaran sedikit.

"Biasanya, ini kendalanya pada faktor rasa nyaman pada saat memimpin di lapangan, biasanya kurangnya keamanan yang menjamin keselamatan wasit," tuturnya

Selama ini, lanjut Hendri, para pelaku sepakbola di Pacitan itu hanya memikirkan bagaimana caranya untuk menang tetapi kurang memahami aturan-aturan dalam permainan sepakbola. Selain itu kurangnya koordinasi pihak panitia dengan pihak kepolisian maupun TNI menjadikan keamanan pertanindingan kurang terjamin."Sehingga ketika ada salah satu tim kalah yang disalahkan terlebih dahulu adalah wasit," terang Hendri

Terkait sistem honor wasit, sesuai dengan ketentuan dari Askab PSSI Pacitan pada setiap pertandingan, honor untuk wasit Rp100.000, kemudian asisten wasit Rp80.000 dan pengawas pertandingan Rp80.000.

"Tapi untuk acara peringatan hari besar, biasanya kita ibaratnya hanya sekedarnya saja sesuai dengan kemampuan panitia, bahkan banyak yang tidak sampai segitu, dan biasanya kalau jauh ya ada tambahan transport," ungkapnya

Pihaknya pun tidak permasalahkan terkait minimnya honor disetiap pertandingan, namun rendahnya pemahaman terkait peraturan pertandingan yang banyak tidak diketahui, sehingga benturan di lapangan pun rawan terjadi.

"Kalau masalah gaji sebenarnya dari temen-teman wasit itu tidak begitu dipikirkan. Tetapi yang utama adalah pemahaman pengetahuan tentang peraturan pertandingan baik kepada pemain, pelatih, official dan juga suporter," pungkasnya. (Sigit Dedy Wijaya)