Halopacitan, Pacitan— Sebanyak 900 warga Pacitan ditargetkan akan ikut berpartisipasi kegiatan pungut sampah massal yang juga dilakukan serentak di 34 provinsi di Indonesia dan lebih dari 150 negara di dunia ini.
Di Kabupaten Pacitan sendiri kegiatan memungut sampah ini akan dipusatkan dibeberapa tempat, yakni di Lapangan Kecamatan Tegalombo, Pantai Taman, Pasar Donorojo, dan masih ada beberapa tempat yang belum terdaftar.
"Rencananya di Lapangan Tegalombo akan dihadiri Bupati dan di Pantai Taman Wabub. Di masing-masing tempat akan melakukan hal yang sama yaitu aksi pungut sampah," kata Reksi Suryanita, salah satu pendiri gerakan Gugah Resik Pacitan (Guritan)
Hingga saat ini, lanjut Reksi, persiapan yang dilakukannya sudah 85%, seperti sarana dan prasana, surat menyurat, koordinasi dengan pihak pemerintah dan juga swasta. Sementara yang belum terselesaikan menurutnya seperti banner, kampanye serta semakin bertambanya titik lokasi clean up.
"Untuk peserta di Tegalombo diperkirakan sekitar 300an dari sana belum dengan relawan dan pemerintahan, Pantai Taman, di area konservasi penyunya diperkirakan 200an peserta, kemudian di Donorojo dan di Pucangsewu juga sekitar 200an peserta," paparnya.
Kegiatan yang akan dilaksanakan di Tegalombo juga akan ada penyerahan sertifikat bagi para ecobricker Pacitan yang lolos dalam workshop yang diadakan, akan mendapat sertifikat Global Ecobrick Alliance (GEA).
"Kurang lebih ada sekitar 60an ecobricker. Untuk kelulusan menjadi ecobricker bukan hanya dalam membuat saja, tapi dalam kesehariannya mereka sudah membuat ecobrick dari dalam rumah serta menerapkan prinsip-prinsip dan filosofi ecobrick," jelasnya
Dikatakannya, sampah-sampah yang telah dikumpulkan, sebisa mungkin akan diadakan pemilahan. "Sebagian ke bank sampah untuk dijual, kemudian yang residu baru ke TPA, dan untuk plastik bersih serta botol langsung kita buat ecobrick," terang pemegang sertifikat resmi GEA.
Menurutnya, persoalan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata melainkan juga butuh dukungan dari semua pihak, termasuk elemen masyarakat. Dan tujuan dari aksi ini pihaknya berusaha membuat kelompok dengan menebar kegiatan pola hidup minim sampah, dan menerapkannya di lingkungan masing-masing.
"Semoga World Clean Up Day ini menjadi titik awal masyarakat lebih peduli kebersihan dan setelah kegiatan ini berakhir tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan, untuk mewujudkan Pacitan bebas sampah 2020," harapnya.
Nah, jangan lupa pungut sampah di lingkunganmu, dan jangan hanya dilakukan pada 15 September, tetapi setiap hari. (Sigit Dedy Wijaya).