Program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) seperti dilansir dari Trenasia.com (Senin (8/2/2021) mendapat dukungan dari Southeast Asian Ministers of Education Organization SEAMEO Centre di Indonesia.
“Kebijakan ini merupakan keleluasaan bagi para peserta didik untuk belajar dari mana saja dan kapan saja. Jadi bisa menyesuaikan dengan minat bakat dan kemampuan mereka,” ungkap Direktur SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) Alpha Amirrachman dalam keterangan tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Senin, 8 Februari 2021.
Adapun SEAMEO sendiri merupakan organisasi menteri pendidikan di Asia Tenggara yang berdiri sejak 1965. Dalam melaksanakan program dan kegiatannya, organisasi ini memiliki 26 pusat kantor yang tersebar beberapa Negara, termasuk di Indonesia.
Pemberian dukungan SEAMEO untuk program Merdeka Belajar, yaitu memperkuat para instruktur atau pengajar program pendidikan guru melalui program pengembangan bakat. Kedua, menumbuhkan konektivitas digital dengan meningkatkan literasi digital guru dan siswa. Kemudian juga mewujudkan kolaborasi antara peneliti kelas dunia dengan peneliti lokal, serta memberi kesempatan pihak swasta untuk memberikan pelatihan bersertifikat.
Ini merupakan bagian dukungan program hak tiga semester di luar kampus melalui program training, magang, dan riset di setiap pusat SEAMEO.
Selain itu, Alpha menambahkan untuk melengkapi program Merdeka Belajar, pihaknya juga menyiapkan pelatihan umum bagi guru maupun dosen dalam mengelola kelas digital. Fasilitasnya meliputi bahan ajar digital, infografis, desain, dan lainnya.
“Selain itu, SEAMOLEC juga mengembangkan model-model pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan pendampingan,” tuturnya. Ke depan, ia mengaku akan terus mengupayakan strategi alternatif bagi para tenaga pendidik untuk membekali diri dalam sistem pembelajaran di era baru saat ini.