
Sejumlah SMA Negeri di Pacitan Kekurangan Murid
Seperti halnya tingkat SMP, sejumlah SMA Negeri di Pacitan juga kekurangan murid akibat penerapan sistem zonasi.
Halo Pendidikan
Halopacitan, Pacitan— Kepala Seksi SMA/SMK di UPT Cabang Dinas Wilayah Pacitan, Pambudi, S.Sos, mengatakan hanya sekolah-sekolah besar yang sudah mampu memenuhi kuota siswa baru seperti SMAN 1 Pacitan dan SMAN 1 Ngadirojo. “Tetapi untuk sekolah-sekolah yang kecil masih kurang pagunya," ujarnya Rabu (04/07/2018).
Menurutnya, sistim zona tahun ini sama dengan tahun 2017 lalu, hanya saja kalau tahun lalu pilihan bagi siswa baru itu antara SMA dan SMK itu pilihan bisa dua-duanya, namun untuk tahun ini misal pilihan satu di SMA pilihan dua jalurnya juga SMA. “Dan misal pilihan satu di SMK pilihan dua jalurnya juga di SMK," terangnya.
Pihaknya telah menerima keluhan dari sekolah-sekolah yang belum terpenuhi kuotanya terutamanya pada sekolah yang jauh dari kota atau terpencil. Untuk solusinya, masih menunggu keputusan Dinas Pendidikan Jatim.
Sementara Tri Budiono, Ketua PPDB di SMAN 1 Pacitan mengatakan PPDB dilaksanakan dengan dua jalur, yaitu jalur offline dan jalur online (reguler). Sesuai ketetapan Dinas Pendidikan pagu untuk SMAN 1 Pacitan adalah 288 pendaftar.
"Hasil PPDB jalur offline diterima dan sudah mendaftar ulang sebanyak 32 calon peserta didik baru dan untuk jalur online sebanyak 256 pendaftar, jadi pagu sudah terpenuhi," ujarnya
Dari pagu 256 yang diperebutkan secara online, dikelola sepenuhnya oleh Dinas Provinsi Jatim dan diperoleh angka pendaftaran sebanyak 368 pendaftar yang memilih SMAN 1 sebagai pilihan pertama. "Sehingga ada 112 pendaftar yang terpaksa tidak tertampung (tidak diterima) di SMAN 1 Pacitan melalui jalur online ini," terangnya.
Sedangkan di SMAN 2 Pacitan hingga saat ini pagu belum terpenuhi. “Pagu di SMAN 2 Pacitan ada 6 rombel atau 192 siswa, tetapi baru terjaring 108 siswa," ujar Misman, Panitia PPDB di SMAN 2 Pacitan
Untuk pemenuhan pagu di SMAN 2 Pacitan, Misman berharap kepada Dinas Pendidikan Jatim memberikan kesempatan untuk membuka gelombang kedua sehingga siswa dari SLTP maupun MTs yang belum mendaftar pada Gelombang I bisa mendaftar. "Mudah-mudahan ada kesempatan untuk dibukanya gelombang II sehingga anak-anak bisa mendaftar," imbuhnya.
Menurutnya, sistim zonasi ini ada sisi positif dan negatifnya. Sisi positifnya, siswa yang pandai tidak terfokus pada satu sekolah saja, tetapi akan muncul di berbagai sekolah. Segi negatifnya tidak semua siswa bisa memilih di zonanya masing-masing.
"Misal siswa dalam pilihan pertama jika diterima saya kira tidak masalah, tetapi jika diterima pada pilihan kedua kadang-kadang tidak sesuai dengan pilihannya, dan dampaknya anak itu dalam belajarnya pun tidak bisa enjoy ketika pilihan pertama tidak diterima," terangnya
Meski demikian, walaupun pagu belum terpenuhi, jumlah siswa yang mendaftar di SMAN 2 Pacitan ada peningkatan dibanding tahun 2017 lalu. “Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan, kalau tahun kemarin cuma dapat empat rombel, saat ini bisa mendapatkan lima rombel," katanya. (Sigit Dedy Wijaya)
