Halopacitan, Pacitan—Berhari-hari Husair mencoba dengan berbagai cara untuk mengetahui nasib ayah, ibu dan kedua kakaknya. Tetapi semua buntu. Baru pada hari keempat kabar akhirnya bisa dia dapat.
"Empat hari baru dapat kabar, alhamdulillah kedua orang tua selamat," kata Husair yang beralamatkan di RT03 RW05 Jalan Lembu, Tatura Selatan, Palu Sulawesi Tengah itu kepada Halopacitan, Senin (22/10/2018).
Rasa haru dan bahagia menyelimuti siswa kelas VII MTs tersebut, ketika mendapat kabar bahwa kedua orang tuanya selamat dari reruntuhan bangunan rumah.
Namun dia masih butuh waktu untuk pulih dari shock. Berhar-hari dia hanya bisa terdiam.Pasti rindu ingi bertemu keluargan, tetapi apa daya, sulit untuk bisa bertemu dengan orang-orang yang dia cintai tersebut.
"Ayah hanya pekerja pembuat batako, kalau Ibu sebagai ibu rumah tangga saja dan kakak saya yang pertama laki-laki kedua perempuan," ujarnya singkat.
Seiring waktu, dia kini pun kembali bangkit. Dia tidak mau berlarut-larut terbawa keadaan. Husair harus kembali fokus pada masa depan yang akan digapainya, melalui Pondok Pesantren Al Fattah Kikil Arjosari Pacitan.
Husair tertarik masuk di Pondok Pesantren Al Fattah Kikil Arjosari berawal dari cerita teman kakanya, yang dulunya pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren tersebut. "Betah di sini," ungkap putra ketiga dari Sharah Maluluah.
Pada Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018 ini, Pemkab Pacitan memberikan santunan kepada Husair Maulana sebesar Rp2 juta. Pada kesempatan tersebut KH. Burhanudin, pengasuh Pondok Pesantren Al Fattah Kikil Arjosari mengecup kening Husair. Bahkan, Husair Maulana telah dibuatkan film oleh Asshabussinema milik pondok tersebut yang berjudul Mutiara Donggala.