PACITAN– Seiring seringnya terjadi gempa bumi di Pacitan, sub koordinator Pencegaham BPBD Jatim di Kabupaten Pacitan lakukan edukasi. BPBD Jatim mencatat bahwa pada kawasan selatan Malang dan Lumajang juga sering diterpa gempa bum. Dalam sepekan terakhir ini totalnya, ada 162 kejadian.
Sub Koordinator Pencegahan BPBD Jatim Dadang Irwandy mengatakan bahwa, fenomena gempa bumi akhir-akhir ini adalah efek dari generator segmen megatrust. Layaknya lempengan yang terus bergerak mengikuti rotasi bumi.
“Bumi terus berotasi dan dari gerakannya menimbulkan efek gempa,” kata Dadang, Rabu (20/7/2022).
Tingginya intensitas gempa, justru berimplikasi baik untuk menjauhkan dari potensi tsunami. Layaknya gumpalan energi, keberulangan gempa bakal mengurangi kekuatan getarannya sedikit demi sedikit. Puncaknya, tak ada lagi kekuatan tersisa yang memicu gempa berskala besar.
“Kita berharap gempa yang terjadi di selatan Jawa ini, baik Lumajang, Malang, maupun Pacitan, bagian dari fenomena pelepasan energi. Jadi, ibaratnya saat ini sedang dicicil gempanya sehingga tidak terjadi gempa besar,’’ ungkap Dadang.
Masyarakat Pacitan terus diimbau tidak panik namun tetap waspada. Minimal mengetahui akan kondisi wilayahnya masing-masing. Tingkat keselamatan ditentukan kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Di fase golden time itu keselamatan tergantung pada masyarakat itu sendiri,’’ kata Dadang.
Pemerintah Kabupaten Pacitan mulai memetakan rencana kontingensi (renkon) gempa dan tsunami. Langkah itu terbilang cukup baik. Selain bisa untuk memetakan potensi, juga menjadi panduan bagi masyarakat untuk bertindak cepat. Ditunjang pembagian wilayah serta bidang operasi dalam penanganannya.