Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi secara daring, Jumat (18/6).
Seri ini merupakan komitmen Ditjen GTK untuk terus melanjutkan layanan berbasis digital, yaitu Program Guru Berbagi dan Guru Belajar.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar (Direktur GTK Dikdas), Rachmadi menjelaskan, tujuannya pelucuran Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru adalah mendukung program kebijakan Merdeka Belajar, pendidikan karakter, Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Guru Belajar dan Berbagi, serta membantu menciptakan program kreatif dan berkelanjutan dalam portal Guru Belajar dan Berbagi.
Selain itu, program ini juga untuk meningkatkan pengetahuan guru tentang teknologi sederhana yang berdampak besar, meningkatkan kemampuan guru tentang soft skills pendukung dalam pengunaan teknologi yang mencakup 4C, serta memberikan pengalaman kepada para guru dalam mengikuti program pembelajaran secara daring dalam bentuk synchronous dan asynchronous.
Melalui program ini, diharapkan pengetahuan teknologi para guru dan tenaga kependidikan dapat meningkat dalam menyusun konten pembelajaran digital. Serta menguasai berbagai pola komunikasi agar mampu menerapkan konsep pembelajaran yang educate, engage, dan entertain (3E).
“(Harapannya) ada pengimbasan dari para peserta program serta ada sertfikat bagi para guru yang telah menerima pelatihan ini,” kata Rachmadi dikutip dari siaran pers Kemdikbud.go.id. Jumat (18/6/2021)
Ia menjelaskan bahwa program pada seri ini berlangsung secara daring dan terbuka untuk semua guru mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK/SMALB, kepala sekolah, pengawas sekolah, tenaga administrasi sekolah yang telah memiliki akun SIMPKB.
Tersedia enam paket modul belajar, yaitu Resilience: Tangguh dan Teknologi, Critical Thinking: Berpikir Kritis dan Teknologi, Creativity: Konten dan Teknik Penceritaan, Communication: Komunikasi Efektif, Empowered Teacher: Penerapan Kelas Campuran, Collaboration: Kolaborasi dan Dampaknya.
“Ini moda daring, synchronous (sebanyak) 20 JP melalui pilihan interaktif dan asynchronous 12 JP melalui penugasan pada portal https://gurubelajardanberbagai.kemendikbud.go.id,” tuturnya.
Di setiap pelajaran, peserta yang berpartisipasi akan menempuh beberapa tahapan.
Kemudian, peserta kembali mengerjakan alur yang sama untuk pelajaran berikutnya sampai total mengerjakan 6 pelajaran. Setelah mengerjakan semua tugas dan kuis dengan total 32 JP, maka peserta akan mendapatkan sertifikat.
“Setelah peluncuran yang dilakukan hari ini, enam minggu ke depan mulai tanggal 30 Juni s.d. 11 Agustus 2021, seminggu sekali setiap hari Rabu akan dilakukan live webinar secara interaktif mulai pukul 13.00-15.30 WIB,” jelas Rachmadi.
“Kami mohon para kepala dinas untuk mendorong guru, kepsek, tenaga administrasi untuk berpartisipasi aktif dalam seri ini,” pesannya.
Informasi lebih lanjut tentang program ini dapat diaskes pada laman https://gurubelajardanberbagai.kemendikbud.go.id atau medsos Ditjen GTK Kemendikbud.
Seperti diketahui, sebagai bentuk dukungan, Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai seri belajar dan berbagi, yaitu Seri masa pandemi diikuti 231.324 peserta, Seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) diikuti 527.451 peserta, Seri Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) diikuti 14.011 peserta, Seri Belajar ASN P3K diikuti 484.639 peserta, Seri PAUD diikuti 7.052 peserta, dan Seri Pendidikan Inklusi diikuti 119.687 peserta.
Melalui Program Guru Belajar dan Berbagi, tercatat sekitar lebih dari satu juta guru mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimiliki, mengevaluasi diri serta mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
Selain itu, sebanyak 97.692 RPP telah dibagikan oleh guru seluruh Indonesia dan deretan RPP ini telah diakses sebanyak hampir 100 juta kali dan diunduh sebanyak lebih dari 25 juta kali.