Shopee Indonesia Gandeng Pemerintah Targetkan 500.000 UMKM Eksportir pada 2030

Shopee Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Desa Pengembangan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDTT) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) untuk mendukung keberlangsungan UMKM dengan peluang ekspor. Shopee Indonesia menargetkan 500.000 eksportir dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada 2030.

Head of Public Policy and Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo Seperti dilansir dari Trenasia.com Kamis (25/2/2021) mengatakan, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendorong dan mendukung UMKM di Indonesia.

“Kami melihat produk pedagang UMKM masih mendominasi penjualan di Shopee. Sebab itu, Shopee juga akan turut berpartisipasi dalam program kolaborasi 500.000 eksportir baru yang menargetkan terwujudnya 500.000 pelaku eksportir di 2030,” kata Radityo dalam kanal Kreasi Nusantara ‘Dari Lokal untuk Global’, Kamis 25 Februari 2021.

Sebagai marketplace, Shopee Indonesia terus mengembangkan program inovatif dan program ekspor yang telah diberikan kepada para UMKM binaan. Selain memberikan binaan kepada UMKM, e-commerce itu juga fokus untuk menjangkau UMKM di daerah tertinggal untuk memberikan edukasi, pelatihan, dan pendampingan atas penerapan literasi digital. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya dalam melanjutkan keberhasilan dari pencapaian program ekspor atas peningkatan transaksi harian hingga 6 kali lipat selama Juni 2020 – Januari 2021.

Sementara itu, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan, UMKM menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap perputaran roda ekonomi dan ekspor di Indonesia.

“Kami berharap semakin efektifnya perkembangan program yang dijalankan, guna merealisasikan komitmen agar UMKM dapat berkualitas global di tengah literasi penerapan digital saat ini,” kata Abdul Halim.

Seperti diketahui, Shopee Indonesia merayakan hari jadi yang ketiga untuk kanal kreasi nusantara ‘Dari Lokal Untuk Global’ dengan terus menggencarkan dan mengembangkan berbagai program inovatif. Ini dimaksudkan untuk membantu lebih dari 180.000 pelaku ekspor yang sudah terdaftar di Malaysia, Singapura, dan Filipina.