
Si Bokong Semar ini Bikin Warga Waswas
Warga Dusun Siwalan, Desa Ponggok, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan khawatir kemungkinan terjadinya longsor di Gunung Karang Uni seperti tahun lalu.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan—Gunung setinggi kurang lebih 375 meter di atas permukaan air laut (Mdpl) ini juga dijuluki Bokong Semar, karena bentuknya. Pada tahun lalu sebagian bukit batu ini ambrol dan hal itu kembali dikhawatirkan warga yang tinggal di sekitarnya.
Kami khawatir jika Gunung itu kembali ambrol, seperti longsor yang terjadi tahun kemarin," kata Sumarni, warga yang tinggal 11 meter dari gunung tersebut kepada Halopacitan Selasa (13/11/2018).
Berdasarkan data yang ada dari sekitar 51.665 meter persegi luas puncaknya, lebih dari 16.140 meter persegi wilayah puncaknya telah longsor pada November tahun 2017 kemarin.
Wilayah ini memang serba salah. Ketika musim kemarau lalu, Dusun Siwalan menjadi salah satu daerah yang mengalami kekeringan cukup parah. Warga harus mencari air ke tempat yang jauh atau mengandalkan bantuan masyarakat.
Saat musim hujan tiba, longsor menjadi ancaman serius. Wilayah ini masuk dalam peta merah rawan longsor di Pacitan.“Sekarang air sudah mudah, tapi kami waswas kalau ada longsor, karena tanah di sini tanah merah,” kata Sarinah, warga yang lain.
Sebelumnya Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan Dianita Agustinawati mengimbau warga untuk waspada terhadap potensi longsor. Dianita mengatakan memang ada laporan gerakan tanah terjadi di Pongok, tetapi belum diketahui apakah terkait dengan Gunung Karang Uni tersebut.
Salah satu yang harus diperhatikan warga adalah intensitas dan lama hujan yang terjadi. "Apabila terjadi hujan intensitas tinggi selama lebih dari enam jam, terutama bagi masyarakat di daerah hulu diimbau waspada dan sebaiknya melakukan evakuasi ke tempat yang aman," katanya.
