Lingkungan SMKN 1 Nawangan
Halo Pendidikan

SMKN 1 Nawangan Bersih dan Nyaman Laksana Vila

  • Hijau, bersih, dan rapi, adalah kesan yang dapat dirasakan begitu memasuki kawasan SMKN 1 Nawangan. Aneka jenis pepohonan banyak tersebar di kawasan sekolah, rumput jepang menutup sebagian besar tanah, dan taman di setiap bangunan yang tertata rapi. Seperti bukan sekolah saja, tetapi vila.

Halo Pendidikan
AZ

AZ

Author

Halopacitan,Nawangan--Inilah sekolah menengah di Kabupaten Pacitan yang 21 Desember 2017 lalu menerima penghargaan Adiwiyata Tingkat Nasional. Sekolah ini sebelumnya maju ke Adiwiyata Tingkat Kabupaten di tahun 2015. Tahun berikutnya, penghargaan Adiwiyata Tingkat Provinsi pun diraih.

Tahun 2017, Kabupaten Pacitan berhasil meloloskan 5 sekolah untuk Adiwiyata Tingkat Nasional. 4 diantaranya adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mentoro, SDN Pacitan, SDN Ploso I Kecamatan Pacitan, dan SDN Tegalombo II Kecamatan Tegalombo.

Kepala Sekolah SMKN 1 Nawangan Bambang Hadisucipto menceritakan kepada Halopacitan bahwa awalnya, dirinya tidak memproyeksikan sekolahnya untuk memperoleh penghargaan Adiwiyata. Baru dibangun tahun 2013 di lahan miring, pembangunan gedung SMKN 1 Nawangan direncanakan dengan matang. Untuk menghindari terjadinya longsor, dirinya berusaha menanam pohon dan banyak tanaman lain di sekolah yang dipimpinnya itu.

"Jadi kalau nanti ada penambahan gedung baru, kita sesuaikan dengan rangcangan kita. Dan setiap gedung harus punya taman," jelas Bambang. Kondisi sekolah yang hijau dan tertata rapi memang menjadi syarat utama untuk masuk Adiwiyata.

Selain infrastruktur dan administrasi, penilaian Adiwiyata sendiri didasarkan pada partisipasi seluruh warga sekolah dalam menjaga lingkungannya. Warga sekolah diajarkan untuk peduli dan berbudaya lingkungan serta berkarakter cinta lingkungan.

Dalam upaya tersebut, setiap kelas di SMKN 1 Nawangan diberi tanggung jawab mengurus taman kelasnya masing-masing. Sapu lidi dan pengki disediakan di setiap taman. Guru juga tak luput untuk dilibatkan langsung.

Oleh karena itu, menjadi suatu pemandangan biasa apabila siswa dan siswi menyapu kelasnya atau memotong rumput yang terlihat tidak rapi. Semuanya natural tanpa menunggu perintah dari gurunya.

"Sekarang anak-anak sudah saling mengingatkan temannya," tambah Bambang yang memimpin SMKN 1 Nawangan sejak tahun 2012 ini.

Tidak cukup sampai di situ, selain memiliki rumah pengomposan dan bank sampah, kantin di sekolah ini juga terkelola dengan baik. Penjual di kantin dilarang menjual makanan berkemasan plastik. Bahkan, siswa yang membawa jajan berkemasan plastik diharuskan membawa kembali plastiknya keluar dari lingkungan sekolah.

Kini, sekolah ini banjir kunjungan studi banding. Tidak hanya dari dalam Kabupaten Pacitan namun juga dari daerah lain. (Anita Bidaryati)