
Start up Finansial Ternak Uang Makin Diminati Anak Muda, Yuk Simak Fakta dan Kisah Menariknya
- Start up finansial Ternak Uang resmi berusia satu tahun pada 7 Agustus 202. Start up finansial semakin diminati terutama di kalangan anak muda. Terbu
Halo Berita
Start up finansial Ternak Uang resmi berusia satu tahun pada 7 Agustus 202. Start up finansial semakin diminati terutama di kalangan anak muda. Terbukti, walaupun baru berumur satu tahun, Ternak Uang telah memiliki 351.000 lebih pengguna.
Start up finansial besutan Raymond Chin, Timothy Ronald, dan Felicia Putri Tjiasaka ini membagikan kisah dan fakta menarik tentang Ternak Uang. Mulanya, Ternak Uang hanya berupa website, tapi seiring berjalannya waktu Ternak Uang kini sudah dapat dinikmati layanannya dalam bentuk aplikasi.
Ternyata, latar belakang pembentukan Ternak Uang terdorong oleh kondisi pandemi yang melanda Tanah Air. Bertepatan dengan pandemi yang terjadi, sebagian masyarakat mulai menyadari pentingnya investasi.
“Ini terlihat dari lonjakan pertumbuhan investor di masa corona (coronial investor). Oleh karena itu, Ternak Uang hadir untuk memberikan edukasi dan pembekalan yang tepat kepada investor muda," kata CoFounder sekaligus CEO Ternak Uang, Raymond Chin seperti dilansir dari Trenasia.com.
Raymond berharap, Ternak Uang, sesuai namanya, dapat menjadi platform bagi para pengusaha muda untuk mengembangkan bisnisnya. "Ternak Uang, seperti namanya diibaratkan agar uang selalu bertumbuh, berkembang. Tidak statis dan berdiam, tapi bisa dikembangkan," imbuh Raymond.
Secara umum, Ternak Uang ditujukan bagi masyarakat Indonesia. Namun jika dikerucutkan, Raymond mengungkapkan bahwa Ternak Uang didesain untuk generasi muda yang ingin mempelajari tentang finansial dan investasi.
"Pengguna terbesar justru berasal dari kalangan usia 24 tahun ke bawah, bahkan ada pengguna yang berusia 14 tahun. Lalu ada beberapa pengguna dari kelompok umur 25-35 tahun," jelas Raymond.
Sementara untuk penyebaran wilayah pengguna, saat ini masih didominasi kawasan Jabodetabek, disusul oleh persebaran hampir merata di seluruh wilayah Indonesia, lalu hingga ke daerah timur Indonesia.
Sejak awal berdiri, Ternak Uang konsisten mencatatkan rata-rata pertumbuhan pengguna sebanyak 30% setiap bulannya.
Antusiasme masyarakat sejatinya berawal dari kepopuleran Co-Founder dan CMO Ternak Uang Timothy Ronald di media sosial TikTok. Berbeda dari kebanyakan pengguna, Timothy menggunakan TikTok sebagai media edukasi investasi.
Walhasil, Timothy menjadi salah satu konten kreator saham pertama di TikTok. Praktis, ketika ia membidani lahirnya Ternak Uang, maka kepercayaan masyarakat mudah diraih karena rekam jejak yang dibangunnya di media sosial.
Buktinya, sebelum Ternak Uang resmi 'dilahirkan', tercatat sudah ada sekitar 300 peserta yang telah mendaftarkan diri sebelum aplikasi diluncurkan.
Melalui Ternak Uang, Raymond mengatakan start up yang didirikannya bisa mendorong generasi muda untuk lebih melek literasi finansial dan investasi agar bisa menggerakkan roda perekonomian nasional ke arah yang lebih maju.
"Untuk jangka pendek, kami ingin terus menghadirkan layanan-layanan yang relevan untuk generasi muda yang ingin belajar tentang finansial. Seperti meningkatkan kualitas layanan dari Ternak Uang Academy, TUtoring, dan beragam layanan lainnya," imbuhnya.
"Sedangkan untuk rencana jangka panjang, kami berharap dapat memperkuat komunitas investor sebagai satu platform yang bisa saling memberdayakan sesama investor satu sama lainnya," tutup Raymond Chin.
