
Super Badai Mangkhut Terjang Hong Kong, Seluruh Pekerja Asal Pacitan Selamat
Super Typhoon atau super badai Mangkhut yang menerjang sejumlah negara di Asia baru saja melintasi Hong Kong dan menjadikan sejumlah wilayah berantakan. Beruntung seluruh Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Pacitan yang bekerja di negara tersebut selamat.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan—Siti Khotijah, warga asal Dusun Purwodadi Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari Pacitan yang saat ini bekerja di Hongkong menyampaikan, badai menerjang Hong Kong sejak Sabtu (15/09/2018) dan mencapai puncaknya pada Minggu.
"Mulai jam 23.00 (waktu Hong Kong) peringatan dengan signal T8, kemudian Minggu pagi signal T9, dan kira-kira jam 10 pagi Ttyphoon dengan sinyal T10. Walaupun sempat kemarin seharian tegang dan mencekam, alhamdulillah pagi ini sudah berangsur normal kembali," katanya saat dihubungi Halopacitan, Senin, (17/09/2018).
Ia mengatakan berdasarkan komunikasi dengan para teman-temannya, seluruh warga Pacitan yang bekerja di sana selamat. Siti tidak tahu pasti berapa jumlah pekerja asal Pacitan di Hong Kong, tetapi cukup banyak. "Pastinya saya kurang tahu ya, tetapi tidak ada warga Pacitan yang jadi korban," katannya.
Dari tahun ke tahun, lanjutnya, di Hong Kong memang sering terjadi badai, namun badai kali ini merupakan yang terbesar selama tujuh tahun dia bekerja di negara tersebut. "Bahkan, Nisya Sabyan yang Sabtu sudah datang di Hong Kong pun gagal concert," imbuhnya
Diakuinya, selama berada di sana, setiap ada badai selalu merasa khawatir bahkan membuatnya ketar-ketir.
"Rasa khawatir ada sih tapi saat ada badai kita di rumah saja, jadi ada sedikit rasa aman walaupun ketar ketir juga, karena kita tinggal di apartemen yang menjulang tinggi," imbuh Siti, yang saat ini berada di kawasan Kowloon, Hong Kong.
Meski badai telah berlalu, menurut Siti hingga Senin pagi jalur bus dan tream belum bisa di gunakan, akibat banyak pohon tumbang yang menghalangi jalan.
Untuk diketahui Badai Mangkhut memang tercatat sebagai badai terbesar dalam satu dekade terakhir yang menerjang Asia. Di Filipina, puluhan orang dilaporkan meninggal karena diterjang badai tersebut. Saat berita ini diturunkan, badai kategori F5 yang merupakan ukuran badai terbesar tersebut dilaporkan sedang menerjang China mengakibatkan lebih dari dua juta orang mengungsi. (Sigit Dedy Wijaya).
