
Tahu Nggak! CEO Ruangguru Merintis Usahanya Dari Sebuah Kamar Yang Sempit
Adamas Belva Syah Devara, muda dan energik, yang sempat terpilih menjadi Staf Khusus Presiden yang juga CEO Ruangguru adalah salah satu sosok yang mewakili kaum milenial. Dari sebuah kamar yang sempit dia memulai semuanya. Sebuah kamar yang tidak akan bisa dilupakannya karena menjadi saksi dan kenangan perjuangan menggapai cita, akhirnya harus ditinggalkannya.
Halo Berita
Adamas Belva Syah Devara, muda dan energik, yang sempat terpilih menjadi Staf Khusus Presiden yang juga CEO Ruangguru adalah salah satu sosok yang mewakili kaum milenial. Dari sebuah kamar yang sempit dia memulai semuanya. Sebuah kamar yang tidak akan bisa dilupakannya karena menjadi saksi dan kenangan perjuangan menggapai cita, akhirnya harus ditinggalkannya.
Bagi pria yang sering dipanggil Belva seperti dilansir dari Trenasia.com Selasa (9/3/2021), kamar sempit tersebut memiliki banyak sejarah pribadi sampai ia berumur 30 tahun.
“Hari ini akhirnya mengucapkan selamat tinggal pada kamar ini. Kamar saya yang saya tinggali hampir setiap hari sampai saat ini saya berumur 30 tahun,” ujar Belva Devara dikutip dari Instagram terverifikasi miliknya @belvadevara pada Senin, 8 Maret 2021.
Ruangan tersebut terlihat cukup sempit dengan 1 dipan kayu berkasur busa, satu rak kecil berwarna merah dan putih, serta satu lemari baju. Di dinding kamar tersebut terpampang satu foto masa kecil tanpa bingkai, dan dua bingkai foto keluarga.
Di ruangan kecil tersebut ia berjuang mempersiapkan berbagai hal untuk masuk perguruan tinggi terbaik dunia. Mulai dari selepas SMA, ia melakukan persiapan mengambil double degree untuk program studi bisnis dan ilmu komputer di Nanyang Technological University, Singapura.
Di kamar tersebut pula, ia menulis seluruh aplikasi dan esai untuk S2, hingga akhirnya diterima di Harvard University dan Stanford University sekaligus, Amerika Serikat. Tidak hanya itu, di kamar sempit itu jugalah ia mulai merintis perusahaan teknologi (start up) berbasis pendidikan terbesar di Indonesia, yaitu Ruangguru.
“Memimpin karyawan yang tadinya hanya 1 sampai akhirnya jadi 60, sampai sekarang sudah mencapai 4.000 orang di 4 negara,” kata Belva.
Pada akhirnya ia harus meninggalkan kamar tersebut karena ia beserta orang tua memutuskan untuk pindah rumah.
Di akhir kalimat ia memberikan pesan kepada pemuda Indonesia untuk tidak berhenti bermimpi besar.
“Untuk kamu yang lagi baca ini, dan mungkin lagi ngerasa ada di situasi yang kecil, pesan saya: jangan berhenti. Terus kejar cita-cita, and trust me, you’ll make it someday. Semangat semua!” tegas Belva.
