Tak Ada Bioskop, Puluhan Kilometer Ditempuh

Halopacitan, Pacitan

Sebagai penggemar film bioskop, Fuad selalu mengeluarkan uang dan energi lebih setiap kali ingin menonton film yang digemarinya. Maklum, untuk bisa nonton, Fuad mesti menempuh jarak puluhan kilometer menuju Ponorogo.

"Karena di Pacitan tidak ada lagi gedung bioskop ya terpaksa harus naik motor ke Ponorogo. Bisa nonton ditempat nyaman seperti bioskop 21 seneng banget," cerita lajang warga Arjosari ini.

Cerita lain datang dari Anto. Agar dapat menikmati hiburan bioskop, ia dan keluarganya mesti melalui kelokan-kelokan di sepanjang jalan Pacitan-Solo atau Pacitan-Yogya. Untuk mencapai dua kota itu butuh waktu minimal 3 jam perjalanan dengan mobil pribadi. 

"Jika melihat jadwal film yang cocok dengan anak-anak biasanya langsung ke Solo atau Yogya. Itu kota yang pas dengan saya," ujarnya. 

Fuad menuturkan banyak anak-anak muda dari Pacitan yang datang ke bioskop Ponorogo. Apalagi jika film yang diputar Box Office seperti Avengers, Iron Man dan juga film-film Indonesia yang banyak digemari muda mudi.

"Sebagian besar anak Pacitan yang nonton adalah anak muda dan naik motor rame-rame. Butuh perjuangan tapi asyik kok, apalagi sama pacar," imbuhnya terkekeh.

Sejak bioskop Pacitan di kelurahan Tanjungsari, menutup operasinya lebih dari satu dekade lalu, nonton film menjadi barang mahal dan langka bagi banyak warga Pacitan. Padahal seiring meningkatnya ekonomi masyarakat, potensi pasar bioskop di kota ini cukup tinggi. 

Data BPS mencatat, saat ini Pacitan berada di peringkat 15 dari 38 kota/kabupaten di Jawa Timur dari tingkat kemiskinan. Posisi ini melesat tinggi di mana pada tahun 1999 posisi Pacitan masih diurutan 2 paling buncit setelah Sampang, Madura. Hingga kini Sampang masih tercatat sebagai kabupaten termiskin di Jawa Timur.

Makin banyaknya sektor usaha dan wisata di Pacitan, kehadiran bioskop harusnya dapat menjadi pelengkap wisata dikota ini.