Halopacitan, Pacitan – Tari Perik Samudro awalnya merupakan sebuah tari latar, yang biasa ditampilkan sebagai pengisi gerak sebuah lagu pop daerah berjudul Perik Samodro ciptaan Caraka Yoga Aprilya. Sebanyak tiga penyanyi melantunkan lagu yang diiringi musik gamelan bernuansa modern sementara tarian diperagakan enam orang.
Sunyoto, arranger Tari Perik perik Samodro mengatakan Perik Samodro bermakna buih lautan dan berkisah tentang watak dan tekad orang Pacitan, yang unik, diselimuti nuansa supranatural, namun memiliki pesona dan riang gembira.
Sunyoto menambahkan tari ini diciptakan sekitar tahun 2008 di Sanggar Tari Maharani yang berada di Jl Gunung Kelud, Dusun Kradenan, Desa Bangunsari, Kecamatan Pacitan. Seniman tari Triweni Ratna Pamilih sebagai kreator mengisi gerakan untuk lagu Perik Samodro untuk diikutkan dalam Festival Lagu Pop Daerah tingkat Nasional Tahun 2008, Pada Festival tersebut Tari Perik Samodro mendapat tujuh nominasi di antaranya arranger terbaik, vocal terbaik, koreografer terbaik, penyaji terbaik dan penata musik terbaik.
Setelah itu Tari Perik Samodro semakin tenar karena prestasi yang diraihnya, hal itu terbukti dengan adanya undangan istimewa, untuk pentas dalam acara ulang tahun Taman Mini Indonesia Indah yang ke - 35 di Jakarta, tepatnya pada tanggal 20 April 2009.
Memasuki tahun 2010, tari tersebut mengalami beberapa perombakan oleh Sunyoto dan Triweni Ratna Pamilih. Beberapa hal yang mendasari perombakan itu adalah kegelisahan akan keberlangsungan tari tersebut, dan masih berbentuk tari latar yang sulit diajarkan.
“Tari latar tidak dapat digerakan jika tanpa lagu atau vocal, karena tari latar merupakan tari pengiring dari sebuah lagu” kata Triweni Rabu (24/10/2018).
Akhirnya tari tersebut menjadi tari kreasi terbaru seperti sekarang. Tari itu terdiri dari 10 gerakan, 2 gerak awal atau pembuka, 7 gerakan inti, serta satu gerakan penutup “Tari Perik Samodro mendapatkan hak cipta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2016" kata Triweni.