Gedung Perpustakaan Nasional RI/Foto: Istimewa
Halo Berita

Tema Hari Perpustakaan Nasional: “Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”

  • 17 Mei Diperingati sebagai Hari Perpustakaan Nasional. Dalam rangka merayakan hari jadinya ke-41 tahun, Hari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI mengusung tema
Halo Berita
Rahmat Deny

Rahmat Deny

Author

17 Mei Diperingati sebagai Hari Perpustakaan Nasional. Dalam rangka merayakan hari jadinya ke-41 tahun, Hari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI mengusung tema “Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”. Pada Tanggal tersebut juga diperingati sebagai Hari Buku Nasional.  

 

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan pihaknya terus melakukan upaya penguatan budaya baca dan literasi untuk membangun komunitas masyarakat yang berbudaya baca dan tinggi tingkat literasinya. Ini mendukung Arahan Utama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mewujudkan Indonesia maju.

 

Syarif Bando mengakui luas wilayah dan jumlah penduduk Indonesia merupakan tantangan tersendiri dalam mewujudkan SDM Indonesia yang unggul dan tinggi budaya literasinya. Namun, dia menegaskan Perpusnas memiliki sepuluh potensi atau modal untuk mencapai hal tersebut.

 

“Berdasar sensus data perpustakaan yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional pada tahun 2018, jumlah perpustakaan di Indonesia sebanyak 164.610 perpustakaan. International Federation of Library Association and Institution (IFLA) mencatat jumlah ini sebagai yang terbesar kedua dunia setelah India,” jelasnya saat menyampaikan sambutan pada Pembukaan HUT ke-41 Perpusnas yang diselenggarakan secara hybrid, seperti dikutip dari perpusnas.go.id Senin (17/5/2021).

 

Ke depannya, Perpusnas masih memiliki tugas besar yakni mendorong seluruh jenis perpustakaan di Indonesia sesuai dengan Standard Nasional Perpustakaan.

 

“Riset yang dilakukan Perpustakaan Nasional pada tahun 2020, frekuensi membaca masyarakat Indonesia rata-rata empat kali per minggu dengan durasi membaca 1 jam 36 menit per hari atau 9 jam 52 menit per minggu, dan jumlah buku yang dibaca dua judul buku per tiga bulan. Nilai tingkat gemar membaca masyarakat sesuai dengan kajian ini pada tahun 2020 adalah 55.74 atau kategori sedang,” jelasnya.

 

Syarif Bando berharap ada sinergi dan kolaborasi dan hulu hingga hilir, antara seluruh pemangku kepentingan di negara ini untuk memperkuat budaya literasi. Dengan begitu, ketimpangan antarwilayah dalam akses pengetahuan dapat dipersempit.

 

“Sesuai dengan Undang-undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 pasal 5, masyarakat mendapatkan hak yang sama untuk memperoleh layanan serta memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan, baik di daerah terpencil, terisolasi, atau terbelakang dari semua latar belakang sosial dan ekonomi,” pungkasnya.

 

Merayakan hari jadinya, Perpusnas menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang mendukung masyarakat dalam mengakses sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan. Kegiatan berlangsung secara daring pada 17 Mei-18 Juni 2021. Pembukaan diisi dengan gelar wicara dengan tema “41 Tahun Perpustakaan Nasional dalam Torehan Peradaban” yang menghadirkan para Kepala Perpusnas, peluncuran konsultasi daring dari seluruh unit kerja kerja yang ada di Perpusnas, serta penandatanganan Pakta Integritas.

 

Selanjutnya, rangkaian acara diisi dengan kegiatan webinar, workshop ISBN, penerbit, sosialisasi bidang perpustakaan dan kepustakawanan, peluncuran dan bedah buku terbitan Perpusnas Press, pendampingan, serta lomba penulisan. Rangkaian kegiatan tidak hanya berlangsung di pusat, tapi juga di UPT Perpusnas yaitu UPT Perpustakaan Bung Karno dan UPT Perpustakaan Bung Hatta. Masyarakat bisa mendapatkan informasi terbaru melalui media sosial Perpusnas.