JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) telah menerbitkan Surat Edaran (SE) bernomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya.
Kemenkes meminta dinas kesehatan dan kabupaten /kota, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), laboratorium kesehatan masyarakat serta rumah sakit untuk memantau dan melaporkan kasus sindrom penyakit tersebut di Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
“Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya,” disebutkan dalam SE.
Adapun Kemenkes mengimbau agar masyarakat untuk segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala dari penyakit tersebut di antaranya mual, muntah, diare berat, demam, kulit bewarmna kuning hingga urin yang bewarna gelap.
Sementara itu, Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa Kemenkes telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di sejumlah negara.
“Kami lakukan penguatan surveilans melalui lintas program dan lintas sektor, agar dapat segera dilakukan tindakan apabila ditemukan kasus sindrom jaundice akut maupun yang memiliki ciri-ciri seperti gejala hepatitis,” terang Nadia dalam keterangan pers dikutip Rabu, 4 Mei 2022.
Adapun saat ini Kemenkes masih melakukan investigasi penyebab dari fenomena penyakit hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lebih lanjut.
"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” ujar Nadia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Farhan Syah pada 04 May 2022