Halopacitan, Nawangan—Kelebihan ternak kambing perah telah dibuktikan oleh sebuah kelompok ternak kambing perah Koperasi Kosuka Desa Jeruk Bandar Pacitan. Hanya dalam waktu dua tahun, mereka sudah mulai merasakan manfaat ekonominya.
Musaidi Sabana, ketua kelompok ternak kambing perah mengatakan mulai merintis kambing perah ini sejak dua tahun lalu dan sudah berkembang di beberapa titik di wilayah utara Pacitan.
Wilayah utara Pacitan menjadi lokasi yang pas untuk ternak kambing ini karena iklim, suhu dan ketinggian serta jumlah pakan yang sesuai.
"Kalau kambing lainnya kan hasilnya tidak harian, kalau kambing perah ini susunya diperah dan langsung bisa dijual ke koperasi susu kambing dan kita beli dengan harga Rp15.000 per liter. Rata-rata setiap ekornya akan menghasilkan susu 1,5-2,5 liter per hari," katanya
Menurutnya, peminat dari peternak kambing perah ini cukup banyak, sehingga pihaknya akan mengadakan pelatihan-pelatihan dan sosialisasi ke masyarakat.
"Sementara yang sudah berkembang di wilayah Kecamatan Nawangan sudah ada tiga desa yaitu di Jetis lor, Penggung dan Nromo, kalau di Kecamatan Bandar di Desa Bandar dan Desa Jeruk," papar Musaidi.
Dikatakannya, bibit pejantan asli kambing perah ini impor dari Australia, dengan harga kisaran Rp22 juta. Namun pihaknya pun juga bermitra dengan pengusaha ternak industri besar di daerah lain.
"Kita membawa beberapa indukan ke sana untuk kita silangkan dengan pejantan mereka, dan pulang sudah membawa bibit hasil kawin silang untuk dikembangkan. Dan sekarang kita juga sudah menyediakan pejantan kualitas F1, sehingga kita bisa menyilangkan sendiri kambing lokal yang potensi susunya bagus," terangnya
Namun kelompok ini juga melakukan vareasi penyilangan sendiri sehingga muncul bibit-bibit baru yang justru lebih unik serta memiliki kualitas susun yang cukup bagus.
“Walaupun jumlah volume susunya sedang-sedang saja, rasa susu lebih enak dari pada kambing perah aslinya dan disukai pasar," ujarnya kepada Halopacitan.com Minggu, (05/08/2018)
Saat ini jumlah kelompok peternak kambing perah memiliki sekitar 23 kandang dan rata-rata kelompok merencanakan 10 ekor kambing.
Musaidi mengatakan ternak kambing perah cukup mudah dan modal yang juga relatif tidak banyak."Bagi pemula yang ingin merintis cukup bermodal kambing lokal dua ekor saja dan juga kandang, atau modal bersih Rp 2 juta," imbuhnya.
Musaidi menjelaskan, kambing perah ini dapat produktif setelah usia satu tahun. Sedangkan perawatannya dengan pola intensif, mulai kandang khusus, kebersihan terjaga, dan juga membutuhkan pakan konsentrat selain hijauan. (Sigit Dedy Wijaya)