Ternak Kelinci, dari Hobi Jadi Rezeki

PACITAN-Beternak kelinci dari hobi akhirnya jadi pundi-pundi rezeki. Eko Yudianto (39) warga Desa Tremas Kecamatan Arjosari, memulai hobinya berternak kelinci di halaman belakang rumahnya. 

Awal mulanya hanya untuk membelikan kelinci anaknya, agar memiliki hewan peliharaan. Namun, semakin Eko tekuni ternyata potensi ternak kelinci menghasilkan, apalagi kelinci pedaging (yang untuk dikonsumsi).

“Iya awalanya hanya hobi, lama kelamaan kok menghasilkan, akhirnya saya teruskan.” ,kata Eko (04/04/2022)

Jenis-jenis kelinci yang saat ini Eko budidayakan, adalah kelinci pedaging, kelinci red (bulu karpet) atau yang biasanya dijual untuk kelinci hias sebagai peliharaan. Perawatan hewan kelinci pun tak terlalu sulit. 

Eko membuatkan kandang kelinci berbahan galvanis berukuran 1 x 1 M dengan sistem rak baterai, dan ada saluran kotoran yang sudah diatur pembuangannya, sehingga kotoran kelinci ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk kandang dan pupuk organik cair. 

Untuk pakan kelinci, cukup diberi sayur-sayuran. Jadwal makannya pun tidak ada jam khusus, hanya sehari 3x. Saat ini Eko memiliki sekitar 15 kelinci pedaging dan 10 kelinci hias. Semuanya Eko pelihara di halaman belakang rumahnya. 

Pemasaran kelinci milik Eko ada 3 cara penjualan, yang pertama dijual anakan kelinci, yang kedua dijual kelinci indukkannya, dan yang terakhir dijual daging kelincinya. 

“Jadi kalau ada kelinci yang sudah tua, itu nantinya akan dijual jadi kelinci pedaging, dibawa ke pedangang sate ataupun dijual ke pasar,” kata Eko

Harga jual yang dipatok Eko bervariatif dan berbeda-beda tiap jenisnya. Kisaran harga mulai Rp70,000 per ekor untuk kelinci anakan. Eko juga mengatakan bahwa harga bisa dibicarakan saat melihat-lihat kelinci langsung ke kandang, agar konsumen bisa menilai dan memilih langsung kelinci yang diinginkan.