Pandu saat menggeber motornya
Halo Berita

Terus Gembleng Mental, Crosser Cilik Pacitan Perbaiki Prestasi di Karanganyar

  • Crosser cilik asal Pacitan, yang turun di kelas 50 CC, Radhitya AW atau yang dikenal sebagai Pandu (9) berhasil finish di urutan ke-5 saat ikuti kejuaraan Grasstrack di Sirkuit Kelana Sakti, Tugu Jumantono, Karanganyar Minggu (14/10/2018).

     

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Arjosari— Meski belum menduduki posisi teratas, hasil ini lebih baik dibandingkan sebelumnya saat dia ikut dalam Sirkuit Lingerie Gedongsongo Bandungan, Semarang pada 4-5 Agustus 2018 lalu di mana dia berada di urutan VI.

Dalam kejuaraan di Karanganyar, posisi pertama diraih M Attar Al Ghisary dengan 50 poin, peringkat dua diraih Elvaro Wibisana dengan 44 poin dan Karrel Ibrahim perolehan 40 poin di peringkat tiga. Kemudian peringkat IV diraih Evan Nismara dengan perolehan poin 36 sementara Pandu memperoleh poin 35 atau hanya terpaut satu poin dari Evan.

Siswa yang baru duduk di Kelas III Sekolah Dasar Negeri Jatimalang, Kecamatan Arjosari Pacitan ini tetap mengaku senang meski belum mendapat hasil maksimal.

"Senang, bisa menyalurkan hobi. Cuma motornya kurang cepat, saingannya juga bagus-bagus," kata Pandu kepada Halopacitan, Selasa (16/10/2018).

Pandu (paling kanan)

Pandu, memang harus terus mendapat gemblengan dengan aktif mengikuti berbagia kejuaraan. Di usianya yang masih sangat belia dan jam terbang yang belum tinggi kerap menjadikan mentalnya masih belum kuat. Dia  mengaku pernah mengalami rasa takut saat ikuti kejuaraan maupun di saat latihan.

Tomi Herlambang, ayah Pandu juga mengaku tujuan penting mengikuti berbagai kejuaraan adalah memberi jam terbang guna membangun mental bertanding anaknya. Dengan banyak mengikuti pertandingan Pandu akan lebih berani dalam mengambil risiko dan keputusan secara cepat.

"Sebagai orang tua, mempunyai kewajiban untuk mewadahi apa yang menjadi minat dan bakat anak, selama hal itu bersifat positif, tetapi dengan tidak mengesampingkan kewajiban anak untuk sekolah," ujar Tomi.

Dalam menyalurkan hobi putranya tersebut, Tomi pun harus merogoh kocek yang tidak sedikit, selain untuk biaya pendaftaran, perjalanan, kelengkapan anak hingga saat latihan. "Setiap ikut kejuaraan sekitar Rp2 juta belum termasuk latihan, dan tergantung jarak tempat kejuaraan yang diikuti," paparnya.