Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Bupati Magetan Suprawoto dan BBWS Bengawan Solo meninjau lokasi putusnya jembatan di Magetan.
Halo Berita

Tinjau Dampak Banjir Magetan, Khofifah Minta Segera Bangun Bronjong dan Plengsengan

  • Hujan deras yang melanda Magetan pada Selasa (16/3) yang berlangsung selama kurang lebih 5 jam berdampak pada longsor dan banjir yang juga menyebabkan putusnya jembatan Kedungdowo penghubung desa Bogem dan desa Kentangan, Kecamatan Sukomoro serta Jembatan Ngunut di Kecamatan Kawedanan yang merupakan penghubung utama Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo.

Halo Berita
SP

SP

Author

Hujan deras yang melanda Magetan pada Selasa (16/3) yang berlangsung selama kurang lebih 5 jam berdampak pada longsor dan banjir yang juga menyebabkan putusnya jembatan Kedungdowo penghubung desa Bogem dan desa Kentangan, Kecamatan Sukomoro serta Jembatan Ngunut di Kecamatan Kawedanan yang merupakan penghubung utama Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo.

 

Kamis Kemarin, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Bupati Magetan Suprawoto dan BBWS Bengawan Solo meninjau lokasi putusnya jembatan tersebut, seperti dilansir dari birohumas.jatimprov..go.id Jumat (19/3/2021).

 

"BMKG  sudah mewanti-wanti  tentang intensitas hujan yang tinggi, jadi bencana banjir yang  terjadi diberbagai daerah di Indonesia termasuk  di Jatim akan kita detailkan kembali  upaya pengendaliannya bersama tim BBWS Brantas dan Bengawan Solo. Kita cari solusi secara integratif dan komprehensif. Upaya  yang bisa dilakukan antara lain  normalisasi sungai secara lebih masif, mendirikan tanggul, plengsengan, menata hulu-hilir, memonitor gerakan sampah,  revegetasi dan sebagainya," jelas Khofifah seusai meninjau lokasi putusnya Jembatan Ngunut.

 

Khofifah melanjutkan, putusnya Jembatan Ngunut sangat berdampak pada dinamika mobilitas  keseharian warga. Hal ini karena Jembatan Ngunut, menghubungkan antara Kabupaten Ponorogo-Kabupaten Magetan. Namun sayangnya pada Selasa lalu ambrol karena tergerus aliran sungai yang debit airnya tinggi. Untuk itu, Khofifah menginstruksikan perbaikan plengsengan sungai bisa segera dilakukan.

 

"Tadi kita sudah kroscek ketersediaan bronjong milik Pemkab Magetan, ditambah lagi bronjong bantuan dari Pemprov juga. Ketersediaannya cukup, sehingga bisa dimulai sesegera mungkin," himbaunya.

 

Menurut Khofifah, estimasi perbaikan jembatan secara permanen akan memakan waktu hingga empat bulan. Baik dimulai dari pemberian bronjong, pembentukan plengsengan, hingga pembenahan jembatan permanen yang terdampak.

 

"Kalau pemasangan bronjong bisa satu-dua hari ini dimulai.  Kalau untuk jembatan permanen, tadi berdiskusi dengan Pak Bupati, estimasinya kurang lebih 4 bulan bisa selesai," jelasnya

 

Tidak hanya putusnya jembatan, dampak banjir juga dirasakan pula oleh warga Dusun Pojok, Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan. Sisi barat dan timur sungai yang melintasi desa ini mengalami kerusakan. Sebanyak 15 rumah tercatat rusak. Lebih detail, di bagian sisi barat 9 rumah rusak dan di sisi timur 6 rumah rusak. Dari data yang dihimpun, 13 KK tercatat mengungsi di bagian sisi barat sungai dan 12 orang mengungsi di bagian sisi timur.

 

Bahkan, saat dilakukan peninjauan, ditemukan jembatan gantung yang rusak serta satu rumah warga yang roboh akibat diterjang banjir. Aktivitas warga pun masih berupaya untuk membersihkan sisa-sisa banjir yang masih ada.

 

Sebelumnya, bantuan dari Pemprov Jatim telah didistribusikan melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Jatim yang diterima secara simbolis oleh Bupati Magetan, Suprawoto di Pendopo Surya Graha Kabupaten Magetan, Kamis pagi.

 

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyerahkan bantuan secara simbolis berupa 1.000 lembar Glangsing, 40 lembar Jumbo bag, 40 lembar Bronjong, 20 lembar Terpal, 50 paket Sandang wanita, 10 pcs matras, 20 paket family kids, 120 paket siap saji, 60 paket lauk pauk, 102 paket tambahan gizi, 50 Paket kebersihan, 50 kardus Tambahan gizi, 20 kardus Lauk pauk, 20 kardus makanan siap  mie instan, 300 kg beras, dan 1.000 masker kain.