JAKARTA – Bagi Anda mahasiswa dan pekerja yang kini sedang merantau jauh dari daerah asal, tentu saja Anda mau tidak mau akan tinggal di kost. Pada umumnya, anak kost selalu berusaha menghemat pengeluaran. Mulai dari biaya makan, jajan, hingga penggunaan listrik harus diatur sehemat mungkin.
Terutama dalam penggunaan listrik, sebisa mungkin harus dihemat agar tagihannya tidak membengkak atau token listriknya tidak cepat habis. Hal ini dilakukan agar pengeluaran bulanan tidak terlalu membangkak.
Tidak dapat dipungkiri, listrik menjadi salah satu kebutuhan utama yang mendukung masyarakat dalam beraktivitas, mulai dari belajar, bekerja, hingga menikmati hiburan melalui perangkat elektronik.
Untuk itu, bagaimana caranya untuk menghemat listrik? Yuk, simak artikel berikut!
Berikut beberapa cara hemat listrik untuk anak kos:
Terkadang, berbagai kebutuhan sehari-hari seperti televisi, charger smartphone dan laptop, serta rice cooker dapat menyebabkan penggunaan saklar di kos menjadi berlebihan.
Hal ini bisa menjadi pemborosan, karena tanpa disadari, kabel yang masih terhubung ke saklar tetap mengalirkan listrik meskipun perangkat tidak sedang digunakan.
Sebagai langkah pencegahan, sebaiknya pindahkan kabel ke saklar lain yang tidak sedang digunakan. Jika terpaksa, hindari mencolok lebih dari tiga kabel pada satu saklar secara bersamaan.
Perlu diketahui, lampu LED memang memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan lampu pijar. Namun, konsumsi listrik lampu LED lebih hemat dibandingkan lampu pijar. Selain lebih hemat, cahaya yang dihasilkan lampu LED juga jauh lebih terang. Lampu LED juga memiliki umur yang cukup panjang, sehingga kalian tidak perlu khawatir harus sering mengganti lampu setiap bulan.
Meskipun kalian memilih menggunakan lampu LED, bukan berarti kalaian bisa menyalakannya terus-menerus. Sebagai contoh, jika akan pergi, baik untuk waktu singkat maupun lama, sebaiknya matikan semua lampu di tempat kos.
Hindari juga charging atau pengecasan handphone (HP) dan laptop terlalu lama. Jika baterai HP dan laptop sudah penuh, sebaiknya segera cabut charger. Pasalnya, pengecasan yang terlalu lama tidak hanya membuat penggunaan listrik menjadi boros. Selain itu, mengecas berlebihan juga berisiko merusak baterai dan perangkat secara keseluruhan.
Rice cooker atau magic com adalah salah satu perangkat elektronik yang sering digunakan oleh anak kos. Sesuai dengan namanya, alat ini berfungsi untuk menanak nasi menggunakan energi listrik. Untuk menghemat penggunaan listrik, ada baiknya kalian menyiasati pemakaian alat ini.
Misalnya, dengan memanaskan air terlebih dahulu menggunakan kompor sebelum menanak nasi. Setelah air panas, baru masukkan ke dalam rice cooker agar proses memasak nasi lebih cepat. Meskipun terlihat sepele, cara ini bisa membantu mengurangi konsumsi listrik saat rice cooker digunakan.
AC merupakan salah satu perangkat elektronik dengan daya listrik yang besar, sehingga penting untuk mengingatkan penghuni agar hanya menyalakannya saat diperlukan.
Suhu ideal untuk menghemat listrik adalah antara 24-27 derajat Celsius, karena semakin rendah suhu yang diatur, semakin banyak daya yang diperlukan.
Untuk mencegah penggunaan listrik yang berlebihan, pastikan AC dirawat secara rutin, misalnya setiap 3 bulan sekali, dan pastikan ruangan ber-AC tertutup rapat.
Umumnya, menggunakan barang elektronik dengan daya Watt lebih rendah akan menghasilkan tagihan listrik yang lebih kecil. Oleh karena itu, penting untuk bijak dalam menggunakan barang elektronik di tempat kos. Jika memang perlu memakai perangkat dengan daya Watt besar, gunakanlah hanya sesuai kebutuhan.
Menggunakan voucher pulsa dapat membantu mengontrol penggunaan listrik di tempat kos. Selain itu, jika pemakaian sudah mencapai batas nominal pada voucher yang dibeli, listrik akan otomatis terputus. Hal ini mendorong kalian untuk lebih bijak dalam menggunakan perangkat elektronik. Bisa dibilang, sistem listrik berbasis pulsa adalah salah satu cara untuk belajar mandiri secara finansial di usia 20-an.
Demikian, cara hemat listrik untuk anak kostan. Semoga membantu!
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 28 Sep 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 30 Sep 2024