Perspa sebelum melawan Blitar Poetra Minggu (29/07/2018)
Halo Berita

Tutup Liga 3 Sebagai Juru Kunci, Perspa Petik Pengalaman Berharga

  • Perspa menutup Putaran II Liga 3 Jawa Timur 2018 dengan pil pahit setelah kembali kalah ketika menjamu Blitar Poetra 1-2.  Meski menduduki juru kunci Grup C, setidaknya anak-anak Laskar Kyai Kanjeng ini mendapat pengalaman penting untuk menghadapi kompetisi masa depan.

Halo Berita
AZ

AZ

Author

Halopacitan, Pacitan—Pertandingan melawan Blitar Poetra digelar di Stadion Pacitan Minggu (29/07/2018), antara Perspa melawan Blitar Poetra.

Sejak menit awal babak pertama, Blitar Poetra tampil dominan hingga dua gol langsung diborong. Pertandingan berlangsung keras hingga kedua tim terpaksa bermain dengan 10 pemain setelah satu pemain mereka diganjar kartu merah.

Tertinggal dua gol di babak pertama, anak-anak Pacitan mencoba mengambil inisiatif menyerang di babak kedua. Hasilnya Laskar Kyai Kanjeng berhasil mempersempit ketertinggalan melalui gol yang tercipta dari titk penalti. Skor 1-2 bertahan hingga akhir pertandingan.

Hudiono, Manager Perspa mengatakan, permainan yang ditunjukkan dari anak-anak sudah cukup baik dan bisa mengimbangi. Namun keputusan-keputusan pemimpin pertandingan  membuat pemain hilang konsentrasi, sehingga sulit untuk mengembangkan permainan.

"Sebenarnya tim tuan rumah tidak terlalu diuntungkan wasit, banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang seharusnya pelanggaran tapi tidak, dan bahkan tidak pelanggaran tapi malah pelanggaran, sehingga anak-anak itu konsentrasinya buyar, dan emosinya masih labil," ujarnya saat dihubungi Halopacitan.

Meski bisa dikatakan gagal dalam debut pertama Perspa di liga profesional, Hudiyono mengatakan, kompetisi ini memberi banyak pengalaman dan pelajaran berharga bagi anak-anak Pacitan. Mereka mendapatkan jam terbang serta pengalaman merasakan atmosfir kompetisi yang ketat dan melelahkan.

Terkait progam ke depan, pihaknya masih akan membicarakannya dengan jajaran pengurus lainnya. "Yang jelas kita rehat dulu, menenangkan fikiran sembari menoleh kebelakang untuk evaluasi semuanya, supaya ke depan lebih baik," ujarnya. (Sigit Dedy Wijaya).