Halo Berita

Umbul Donga, Harapan dan Doa di Bawah Awan Tebal

  •  PACITAN-Sekitar pukul 17.00 WIB di Pendopo Kabupaten Pacitan. Suasana sore semakin terasa gelap karena mendung tebal menggantung di atas langit Pacitan.Ra
Halo Berita
Dias Lusiamala

Dias Lusiamala

Author

PACITAN-Sekitar pukul 17.00 WIB di halaman Pendopo Kabupaten Pacitan. Suasana sore semakin terasa gelap karena mendung tebal menggantung di atas langit Pacitan.

Ratusan pemuda berkumpul di tempat itu. Duduk dan melantunkan doa dengan khidmat. Suara salawatan juga terus bergema. 

Dihadiri para pemimpin Pacitan/Dias Lusiamala

Umbul Donga. Itulah nama kegiatan yang digelar Minggu (13/2/2022) tersebut. ‘Umbul’ artinya mengangkat, ‘Donga’ artinya doa. Ya, mereka berkumpul untuk mengangkat tangan dan berdoa, memohon kesejahteraan untuk Pacitan yang sedang merayakan hari jadinya ke-277.

Berlangsung khidmat/Dias Lusiamala

Kegiatan diikuti sejumlah organisasi pemuda baik Karang Taruna, KNPI dan sejumlah ormas. Dan tentu saja Indrata Nur Bayuaji, Bupati Pacitan hadir dalam acara tersebut,

Para perwakilan Karang Taruna dari berbagai wilayah di Pacitan datang dan kompak mengenakan seragam batik lurik khas pacitan dan blangkon.  

Setelah prosesi acara doa bersama, dilanjutkan dengan shalawatan bersama-sama seluruh peserta tamu undangan diringi dengan musik hadrah.  

Membagikan tumpeng/Dias Lusiamala

Terlihat rapi kumpulan buceng atau tumpeng nasi kuning dan putih berada di tengah-tengah. 

Saat pertunjukan tari Hanoman akan dimulai, hujan menguyur wilayah pendopo dan sekitarnya. Untungnya beberapa tumpeng telah dibagi-bagikan ke pada para peserta dan penonton yang hadir. 

Mendung tebal yang berakhir dengan hujan lebat/Dias Lusiamala

Prosesi umbul donga pun berlangsung singkat karena cuaca yang kurang mendukung. Meski demikian, mereka yakin doa itu tetap bisa menembus tebalnya mendung dan didengar Sang Khaliq. Tak ada harapan lain bagi rakyat Pacitan saat ini kecuali hidup yang semakin sejahtera dan tenteram.