
Untuk Bangkit dari Mati Suri, Karang Taruna Pacitan Minta Rp75 Juta
Karang Taruna di Kabupaten Pacitan sampai saat ini banyak yang mati suri. Untuk itu organisasi kepemudaan tersebut meminta anggaran Rp75 juta sebagai upaya membangkitkan lagi kegiatan lembaga itu.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan— Ketua Karang taruna Kabupaten Pacitan, Sonhaji mengatakan banyak pengurus Karang Taruna di tingkat desa dan kecamatan yang saat ini tidak aktif alias mati suri. Padahal organisasi ini sangat penting untuk menjadi wadah para pemuda dalam berlatih dan mengembangkan kemampuan dirinya di berbagai bidang.
"Progam karang taruna k edepan adalah menguatkan institusi kelembagaan karang taruna di tingkat kecamatan dan desa. Karena karang taruna sesungguhnya itu ada di desa,” kata Sonhaji Sabtu (17/03/2018).
Dia mengatakan pada perubahan anggaran tahunan (PAK) APBD 2018 ini Karang Taruna mengajukan anggaran Rp75 juta yang akan digunakan untuk penguatan kelembagaan yang ada di bawah. Jika sudah aktif maka organisasi ini akan mampu bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan sosial,dan menata kondisi lingkungan serta mental rakyat Indonesia ke arah yang lebih baik.
Dia mengatakan peran pemuda tetap penting di masa sekarang ini. Kelompok masyarakat ini membutuhkan wadah untuk bisa mengembangkan berbagai potensi sekaligus menghindari dari berbagai kegiatan negatif.
“Keberadaan Karang taruna di desa adalah segalanya, karena punya masa, punya geografi, demografi, potensinya dari situ. Apalagi ditambah alokasi dana desa dan dana desa. Jika itu dioptimalkan, desa bisa lebih maju, jadi maju dari desa kepada kota. Sekarang saya balik, prosesnya dari bawah ke atas atau dari desa baru ke kota."
Tetapi untuk mencapai hal itu dibutuhkan soosk yang menggerakkan. Diperlukan orang-orang yang mempunyai kemampuan, baik dari sisi intelektualitas maupun kepemimpinan sekaligus kemauan.
"Harapannya, dengan anggaran yang diajukan bisa menghidupkan kembali Karang Taruna yang ada di desa dan kecamatan,” pungkasnya. (Sigit Dedy Wijaya)
