Memasuki hari kedua, Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi bunda PAUD Kecamatan, Desa/Kelurahan se-Kabupaten Pacitan masih diwarnai antusiasme yang luar biasa. Kegiatan hari kedua ini berkaitan dengan cakupan pokja PAUD, siapa Bunda PAUD dan menyusun rencana tindak lanjut.
Ririh Enggar Murwati, S.P., M.Pd., salah satu narasumber pada kegiatan tersebut menyampaikan, “Tujuan penguatan kapasitas bunda PAUD endingnya untuk mewujudkan PAUD berkualitas dengan layanan holistik integratif di Kabupaten Pacitan. Dinas Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri tetapi membutuhkan dukungan dari steakholder, OPD, termasuk Bunda PAUD Kecamatan dan Desa se-Kabupaten Pacitan”.
“Beliau-beliau yang hadir hari ini adalah tokoh-tokoh masyarakat yang bisa menggerakkan semua masyarakat baik itu pemerintah maupun swasta untuk mendukung PAUD berkualitas. Materi yang didapat diantaranya siapa bunda PAUD. Bunda PAUD adalah istri dari pimpinan daerah mulai tingkat provinsi sampai dengan desa. Bagaimana meningkatkan akses dan meningkatkan satu desa satu PAUD. Alhamdulillah kalau di Pacitan satu desa satu PAUD sudah terpenuhi yang belum terpenuhi adalah angka partisipasi kasar (APK) karena kemarin dengan adanya pandemi ini APK agak turun sedikit”, ungkap Kepala Bidag Pembinaan PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan yang juga merupakan sekretaris Pokja Bunda PAUD Kabupaten Pacitan.
Bunda PAUD Desa Gayuhan Arjosari Pacitan, Ni Made Sudiartini menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “ Saya baru tahu ini kalau ada bunda PAUD. Saya akan menerapkan ilmu yang saya peroleh hari ini, khususnya di desa saya. Saya akan segera mengumpulkan guru-guru PAUD, segera membentuk Pokja PAUD di Desa Gayuhan. Saya akan meminta masukan ide-ide bagaimana agar PAUD di Desa Gayuhan Arjosari Pacitan semakin berkualitas”, kata istri Imam Mawardi, Kepala Desa Gayuhan kepada halopacitan (13/10).
Hal yang sama juga disampaikan oleh bunda PAUD Desa Nglaran Kecamatan Tulakan, Anis Sulityarini. Disampaikan pada kontributor halopacitan bahwa kegiatan dua hari ini sangatlah menarik. “Menurut saya pribadi kegiatan seperti ini sangatlah bermanfaat. Pada awalnya saya sendiri tidak tahu apa itu bunda PAUD, Pokja PAUD. Kegiatan ini akan menambah wawasan saya dan saya berharap kegiatan seperti ini akan terus berkelanjutan jangan sampai berhenti di sini saja. Sepulang dari sini saya akan melakukan koordinasi, menyusun pengurus dan bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada di sekitar, membuat program-program dengan menghadirkan bu guru PAUD menampung aspirasi mereka, kendala yang dihadapi sehingga program ke depan tepat sasaran”, kata istri Triono, Kepala Desa Nglaran Tulakan.
Perlu diketahui bahwa PAUD berkualitas, tidak dilihat dari fisiknya yang megah tetapi PAUD yang aman, nyaman untuk stimulasi perkembangan anak secara optimal. “Bagaimana menjalin kemitraan dengan swasta. Bunda PAUD diharapkan mampu menjalin kerjasama dengan siapa pun termasuk dengan piak swasta agar mendukung PAUD Berkualitas. Dinas Pendidikan mengharapakan, Pokja Bunda PAUD dari desa membuat profil lembaga PAUD di desanya, dilaporkan ke Kecamatan, dan dari kecamatan dilaporkan ke kabupaten sehingga kita mempunyai profile bunda PAUD se-Kabupaten Pacitan”, harap Enggar mengakhiri.