
Veleg Dhany, dari Tangan Putra Pacitan Ini, Gempuran Timnas Voli Indonesia Dimulai
Veleg Dhany Ristan Krisnawan, memang tidak pernah menciptakan poin atau angka langsung untuk tim bola voli Indonesia yang berkiprah di ajang Asian Games 2018, tetapi tanpa dia sulit bagi Tim Garuda untuk membangun serangan.
Halo Berita
Halopacitan, Pacitan—Masyarakat memang boleh berbangga diri karena dua orang yang berasal dari daerah ini dipilih untuk memperkuat tim bola voli Indonesia dalam Asian Games 2018. Selain Novia Andriyanti yang menjadi andalan tim Putri, Veleg Dhany juga berasal dari Pacitan.
Berbeda dnegan Novi yang berposisi sebagai open spike dan bertugas membongkar pertahanan lawan dengan spike-spike keras, Veleg justru dilarang keras untuk melakukan hal itu karena dia menempati posisi libero.
Dalam tim bola voli, posisi ini mudah dikenali. Mereka selalu menggunakan kostum yang berbeda dan biasanya postur tubuhnya lebih pendek dibanding pemain lain.
Tugas utama libero adalah mengatur serangan dengan memberikan pasing yang baik untuk kemudian dijadikan umpan matang oleh toser sebelum digebuk oleh spiker. Dengan tugas ini, seorang libero wajib menerima spike mematikan lawan.
Veleg yang lahir di Pacitan, 24 Oktober 1990 ini, sudah malang melintang di dunia voli profesional Proliga. Putra pasangan Anton Tumino dan Suprihatin ini mengawali kariernya bersama klub IVOP Pacitan tahun sejak 2003-2006. Hingga saat ini, sudah empat klub yan pernah dibelanya.
"Selain IVOP Pacitan, mulai 2008 hingga 2015 saya di Samator, kemudian Bandung Bank BJB 2015-2017, dan Jakarta BNI Taplus 2018 sampai sekarang," papar pria yang memiliki tinggi 175 cm, saat dihubungi Halopacitan, Minggu, (02/09/2018)
Veleg sapaan akrabnya, ia menceritakan awal sebelum berposisi sebagai libero, baik di klub maupun di Timnas pada Asian Games, ia berposisi sebagai open spike, akan tetapi semenjak even Kejurnas di Magetan tahun 2006, ia diminta untuk berposisi sebagai libero.

Veleg saat Asian Games 2018 (istimewa/dok pribadi)
Dia menerima tugas tersebut dengan kepercayaan diri dan penuh tanggung jawab, hingga posisi baru tersebut mengantarkannya menjadi pemain timnas Asian Games 2018 yang tidak semua orang bisa mendapatkannya.
Terkait kiprah cabang voli di Asia games 2018, Veleg menilai secara keseluruhan sudah sangat membanggakan karena bisa memperoleh peringkat keenam dari 20 negara di Asia. Ini sudah sudah merupakan prestasi yang tidak bisa dianggap biasa.
"Karena dalam sejarah Asian Games baru kali ini Indonesia khususnya tim bola voli putra memperoleh peringkat ke-6. Hanya saja, saya ingin memberi masukan, apabila tim dengan materi pemain yang sekarang ini benar-benar diproyeksikan untuk jangka panjang, saya yakin tim voli putra Indonesia bisa lebih baik dan akan diperhitungkan di level Asia," ujarnya
Veleg menuturkan, kepada generasi muda bola voli Pacitan untuk terus giat berlatih dan jangan terlalu mudah untuk menyerah. Ia juga berharap, semoga kedepannya muncul bibit-bibit baru dari Pacitan, baik ditingkat Kejuaraan Daerah, Nasional, maupun Internasional.
"Saya hanya berpesan khususnya kepada atlet-atlet muda bola voli Pacitan tetap giat dan rajin berlatih, ikuti arahan dari pelatih, latihan semangat, jangan mudah menyerah, karena tanpa pengorbanan yang berat mustahil menjadi pemain hebat. Supaya bisa membanggakan keluarga khususnya dan masyarakat Kabupaten Pacitan pada umumnya," kata Veleg, yang kini tinggal di Bandung.(Sigit Dedy Wijaya).
