Sampai saat ini belum ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berat pasca pelaksanaan vaksinasi untuk lansia, yang timbul hanya sebatas gejala ringan.
Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono seperti dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id Jumat (5/3/2021) mengatakan tidak ada laporan untuk KIPI. Namun ada beberapa komorbid atau penyakit penyerta terutama hipertensi yang menyebabkan tertundanya pemberian vaksinasi dan sudah dilakukan relaksasi batas tekanan darah yang sebelumnya di bawah 140 menjadi 180 boleh divaksinasi.
“Mengenai KIPI, sejauh ini belum ada kejadian KIPI yang berat namun kejadian KIPI memang ada itu angkanya 4,2 per 1 juta vaksinasi. Jadi sangat rendah sekali kejadian KIPI nya biasanya berupa gatal-gatal ringan tapi tidak ada KIPI yang berat di keseluruhan vaksinasi,” Katanya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal bagi Lansia di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta, Jumat (5/3/2021).
Adapun platform vaksin yang dipakai tidak hanya Sinovac tetapi ada platform lain yang akan didatangkan ke Indonesia antara lain Pfizer, Novavax, dan Astrazeneca.
Dr. Dante menekankan vaksinasi COVID-19 ini terus diupayakan selesai sampai waktu yang ditargetkan, yakni sampai akhir tahun 2021. Untuk mengejar target tersebut pelaksanaan vaksinasi harus diubah menjadi sebuah gerakan bukan lagi program.
“Jadi gerakan vaksinasi ini percepatannya tidak secara eksklusif oleh Kemenkes tapi oleh seluruh masyarakat karena narasinya bukan lagi sebagai program tapi gerakan nasional secara bersama,” tutur dr. Dante.
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan melalui Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM (BPPSDM) Kesehatan gelar vaksinasi massal selama 4 bulan. Vaksinasi dilakukan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta.
Target vaksinasi lansia tiap hari ditargetkan 1000 dimulai hari Senin tanggal 1 Maret 2021. berlangsung sampai 4 bulan kedepan. Vaksinasi dikhususkan bagi kelompok lansia yang berdomisili dan memiliki KTP DKI Jakarta.