ilustrasi
Halo Berita

Waspadai Banjir dan Longsor, Hujan Deras Diprediksi Guyur Pacitan

  • Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksikan sebagian wilayah di Jawa Timur termasuk Pacitan berpotensi terjadi hujan deras pada siang dan sore hari, sehingga masyarakat diminta waspada kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Halo Berita
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

PACITAN- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksikan sebagian wilayah di Jawa Timur termasuk Pacitan berpotensi terjadi hujan deras pada siang dan sore hari, sehingga masyarakat diminta waspada kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Koordinator bidang data dan informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto, Jumat 5 November 2021 mengatakan, dari pantauan citra satelit yang dilakukan pada hari ini tercatat beberapa daerah di Jawa Timur berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang.

"Waspada terhadap hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat di beberapa wilayah di Jawa Timur," katanya.

Ia mengatakan, pada pagi hari diprakirakan cuaca sebagian wilayah Jatim cerah, berawan, dan hujan ringan sampai sedang.

"Kemudian pada siang dan sore hari diprakirakan cerah, berawan, hujan ringan sampai sedang, dan hujan lebat disertai petir. Selain itu pada malam hari diprakirakan cerah, berawan, berkabut, dan hujan ringan sampai sedang," katanya.

Ia mengatakan, beberapa wilayah yang berpotensi terjadinya hujan lebat disertai dengan angin kencang pada siang dan sore hari di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kabupaten Madiun, Ngawi, Ponorogo, Pacitan.

"Selain itu juga berpotensi terjadi di Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember dan Bondowoso," katanya.

Dari pantauan yang dilakukan hari ini, suhu udara berkisar antara 14 sampai 33 derajat Celsius, kemudian kelembaban udara antara 60 sampai 100 persen.

"Sedangkan arah angin dominan dari tenggara menuju ke timur dengan kecepatan 05 sampai dengan 30 kilometer per jam," ujarnya.

Ia mengatakan, pada saat peralihan musim kemarau ke musim hujan ini masyarakat diminta untuk lebih waspada akan bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi.

"Tingginya curah hujan akan berpengaruh pada kemungkinan terjadinya bencana banjir, tanah longsor atau juga bencana hidrometeorologi lainnya," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan yang ada di masing-masing kabupaten kota untuk menyampaikan informasi terbaru kondisi cuaca.

"Termasuk kepada masyarakat bisa mengakses informasi terkait BMKG melalui berbagai kanal yang sudah disediakan," katanya.