Halo Wisata

Watumerjo Magrove Park, Menjaga Abrasi Sekaligus Tempat Wisata Edukasi

  • -Berawal dari ingin meredam gempuran abrasi di pinggir Pantai Pancer Door Desa Kembang kini justru memiliki potensi wisata Mangrove Park.
Halo Wisata
Dias Lusiamala

Dias Lusiamala

Author

PACITAN-Berawal dari ingin meredam gempuran abrasi di pinggir Pantai Pancer Door Desa Kembang kini justru memiliki potensi wisata Mangrove Park.  

Kawasan di Dusun Kiteran Desa Kembang, tersebut menjadi tempat wisata edukatif yang diberi nama Watumerjo Mangrove Park. 

"Awalnya dulu mangrove sudah kita rintis di sini sejak tahun 2013, dan  memang sudah ditujukan untuk wisata. Dan harapannya berkelanjutan, kita bekerjasama dengan masyarakat karena swadaya masyarakat begitu luar biasa. Kedepannya mangrove park ini akan terus kita kembangkan untuk wisata edukatif." ,kata Kepala Desa Kembang Sahudi saat melakukan penanam mangrove bersama Kodim, Polri dan Dinas Lingkungan Hidup (04/03/2022)

Sahudi menambahkan, nantinya Wisata Mangrove ini akan dipadupadankan dengan wisata perahu agar mampu meningkatkan minat masyarakat. 

Jika minat masyarakat yang berkunjung ke lokasi Watumerjo Mangrove Park tinggi maka akan terjadi pergerakam ekonomi di sekitaran Desa Kembang, dan Watumerjo Mangrove Park ini bisa jadi ikon Desa Kembang.

Pengecekan tanaman mangrove/Dias Lusiamala

Saat ini akses menuju lokasi Watumerjo Mangrove Park, baru bisa ditempuh menggunakan jalur darat lewat pemukiman Dusun Karang Jatirogo, Desa Kembang. 

Berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, Polri dan BPBD, Kodim 0801 dan Kepala Desa Kembang melakukan perawatan mangrove pada Hari Jumat 04/03/2022. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat Pacitan mendapatkan iklam dan cuaca yang paling aman, dan untuk mencegah bencana alam seperti tsunami serta untuk mengembangkan Pariwisata Watumerjo Mangrove Park di Kabupaten Pacitan.

Selama penanaman mangrove, hanya ada sekitar 20% bibit mangrove yang mampu bertahan hidup. Hal ini disebabkan karena gempuran ombak yang membawa sampah batang-batang kayu yang kemudian mengilas bibit mangrove. Selain itu, Watumerjo Mangrove Park ini dialiri air dari sungai Grindulu, jadi ketika curah hujan tinggi dan debit air naik, aliran air akan bermuara disini dengan membawa banyak sampah. 

Karena itulah untuk mengantisipasi hal tersebut, Kepala Desa Kembang Sahudi bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup, Polri, BPBD dan Kodim 0801 untuk melakukan perawatan mangrove. Tiap pekannya bibit mangrove ini perlu untuk dilakukan perawatan agar terbebas dari sampah yang terbawa aliran air.

Diakhir acara perawatan mangrove ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan menyerahkan alat bantu menanam mangrove kepada Kepala Desa Kembang. Kedepannya dengan dilakukannya perawatan mangrove ini, Watumerjo Mangrove Park bisa jadi solusi abrasi ombak lauk dan jadi tempat hidup hewan - hewan laut.