<p>JAKARTA - &nbsp;Kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat dan berkelanjutan mendorong lahirnya gelombang <i>green jobs</i> di sektor pangan. Profesi ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga menjadi solusi atas tantangan krisis iklim, ketahanan pangan, serta pembangunan ekonomi yang berorientasi keberlanjutan.</p><p>Di perkotaan, tren pangan hijau terlihat dari berkembangnya <i>urban farming</i> dan konsep kuliner <i>zero waste</i>. Sedangkan di pedesaan, produk organik dan warisan kuliner nusantara mulai menembus pasar global. Fenomena ini menunjukkan bahwa pekerjaan hijau bukan sekadar tren sesaat, melainkan arah masa depan industri pangan di Indonesia.</p><p>Berdasarkan laporan International Labour Organization (ILO), peralihan menuju ekonomi hijau diperkirakan mampu menciptakan 24 juta lapangan kerja baru secara global pada 2030. Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama, terutama melalui sektor pangan yang menyerap banyak tenaga kerja sekaligus lekat dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari.</p><ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/read/5-influencer-indonesia-yang-membantu-untuk-belajar-ramah-lingkungan"><strong>5 Influencer Indonesia yang Membantu untuk Belajar Ramah Lingkungan</strong></a></li></ul><h2>1. Agropreneur Organik – Javara sebagai Role Model</h2><p>Salah satu pionir green jobs di sektor pangan adalah Javara, perusahaan yang digagas Helianti Hilman. Javara mengangkat produk pangan organik dan warisan nusantara ke pasar global, dari rempah hingga produk fermentasi lokal.</p><p>Tak hanya fokus pada bisnis, Javara memberdayakan ribuan petani kecil untuk beralih ke metode pertanian ramah lingkungan. Inovasi ini menjadikan Javara role model wirausaha hijau di Indonesia.</p><h2>2. Urban Farming Specialist</h2><p>Urban farming semakin populer di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Profesi ini memanfaatkan lahan sempit dengan teknologi hidroponik, vertikultur, hingga akuaponik.</p><p>Selain memenuhi kebutuhan pangan segar, urban farming juga memperkuat ketahanan pangan perkotaan. Banyak komunitas anak muda kini menjadikan urban farming sebagai bisnis sekaligus gaya hidup.</p><h2>3. Pengusaha Kuliner Hijau</h2><p>Gaya hidup minim sampah turut melahirkan green jobs di bidang kuliner. Restoran dan kafe zero waste mulai bermunculan, menggunakan kemasan ramah lingkungan dan energi terbarukan seperti panel surya. Model bisnis ini diminati generasi muda karena menyatukan passion kuliner dengan kepedulian lingkungan.</p><ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/read/inovasi-limbah-serbuk-kayu-jadi-bata-ramah-lingkungan-di-klaten"><strong>Inovasi Limbah Serbuk Kayu jadi Bata Ramah Lingkungan di Klaten</strong></a></li></ul><h2>4. Ahli Pangan Berkelanjutan</h2><p>Green jobs juga hadir dalam bentuk riset dan inovasi pangan. Profesi ini berfokus menciptakan produk ramah lingkungan, misalnya daging nabati (plant-based meat), susu kacang, hingga pangan fungsional dari bahan lokal. Pasar produk alternatif ini tumbuh lebih dari 20% per tahun di Indonesia, mencerminkan potensi besar bagi inovator pangan.</p><h2>5. Pengelola Pasar Hijau (Green Market Manager)</h2><p>Di sejumlah kota, konsep green market mulai diperkenalkan untuk mempertemukan petani organik dengan konsumen. Profesi pengelola pasar hijau mencakup distribusi, edukasi konsumen, dan membangun sistem perdagangan berkeadilan (fair trade). Peran ini vital agar produk lokal berkelanjutan mendapat pasar yang sehat.</p><p>Dengan pasar organik global yang terus tumbuh dan konsumen muda yang semakin sadar lingkungan, green jobs di sektor pangan berpeluang menjadi tulang punggung ekonomi hijau Indonesia.</p><p>Jika didukung kebijakan dan insentif yang tepat, pekerjaan hijau ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga mengangkat harkat petani, memperkuat ketahanan pangan, dan sekaligus menjaga bumi tetap lestari.</p><blockquote><p>Tulisan ini telah tayang di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/read/5-green-jobs-di-sektor-pangan-dari-urban-farming-hingga-kuliner-zero-waste">www.trenasia.id</a> oleh Debrinata Rizky pada 02 Sep 2025&nbsp;</p></blockquote><blockquote><p>Tulisan ini telah tayang di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://balinesia.id/read/5-rekomendasi-green-jobs-di-sektor-pangan-dari-urban-farming-hingga-kuliner-zero-waste">balinesia.id</a> oleh Redaksi pada 03 Sep 2025 &nbsp;</p></blockquote>

JUSTINA.png

Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) meresmikan pembuatan greenhouse di Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an Daarul 'Uluum Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Peresmian Green House Kehati - Panji 6.jpg

5 Rekomendasi Green Jobs di Sektor Pangan: dari Urban Farming hingga Kuliner Zero Waste

Green jobs di sektor pangan makin diminati seiring tren hidup sehat dan ramah lingkungan. Dari agropreneur organik, urban farming, hingga kuliner zero waste, profesi ini jadi kunci masa depan ekonomi hijau Indonesia.

5 Jenis Green Jobs di Dunia Pangan, dari Urban Farming sampai Zero Waste