PACITAN–Umat Islam akan mengalami pergantian tahun Islam atau jamak disebut sebagai 1 Suro yang jatuh pada 31 Juli 2022.

Tidak sedikit orang beranggapan, bahwa 1 Muharram adalah bulan sakral dan mistis. Sebagian masyarakat masih melakukan ritual-ritual dengan harapan bisa terhindar dari kesialan hidup. Bahkan banyak yang menghindari untuk menggelar hajatan.

Lantas bagaimana menurut pendapat ulama terkait pergantian Tahun Islam tersebut? Ketua Pengurus Cabang (PC) Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Pacitan, KH Mahmud mengatakan bahwa, bahwa Bulan Muharram bukanlah bulan menakutkan.

Menurut Mahmud, justru pada bulan Muharram ini, Allah SWT, banyak menganugerahkan keberkahan, sehingga dianjurkan setelah shalatAsyar di hari terakhir bulan Dzulhijjah untuk membaca doa akhir tahun, dan membaca doa awal tahun setelah shalat maghrib.

• Sepele Tapi Menyebalkan, Kenali Penyebab dan Cara Pengobatan Sariawan
• Pacitan Terpilih Dalam Program Pembangunan Lingkungan Ramah Anak
• Gampang-Gampang Susah, Begini Cara Menjual Uang Kuno

“Dalam kitab NazzaatulMajalis Wa MuntakhobunMawaidz karya Syekh Abdurrahmsn AL-Sofuri, dikatakan bahwa bulan Muharam merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT karena dimuliakannya kepada 10 nabi oleh Allah SWT,” kata Mahmud, Kamis (28/7/2022).

Mahmud pun menambahkan bahwa, peristiwa yang terjadi pada bulan Muharram, yang pertama pada tanggal 10 Muharam terjadi IstofaAdama, yaitu diterimanya taubatnya Nabi Adam AS setelah melakukan satu kesalahan. Yang kedua Allah mengangkat Nabi Idris ke langit, ketiga diselamatkannya kapal Nabi Nuh dengan berlabuh di Gunung Judd. Kemudian pada 10 Muharram juga terjadi peristiwa dengan diangkatnya Nabi Ibrahim sebagai Khalilulloh/kekasih Allah SWT.

Yang selanjutnya,Allah mengampuni Nabi Dawud AS. Peristiwa yang ke-lima yang terjadi pada 10 Muharram yaitu Nabi Sulaiman memerangi Raja Kafir yang selanjutnya menikahi putri raja kafir tersebut.

“Allah SWT juga menganugerahi kesembuhan atas penyakit menahunnya Nabi Ayub AS. Selain itu juga ada peristiwa dikeluarkan dan diselamatkannya Nabi Yunus dari perut ikan setelah 40 hari ditelan ikan,” terang Mahmud.

Yang kedelapan, yaitu bertemunya dua saudara yaitu Nabi Yusuf dan Nabi Ya’kup setelah 40 tahun berpisah.

“Peristiwa kesembilan adalah lahirnya dan diangkatnya Nabi Isa AS ke langit.
Di bulan Muharram, juga disunahkan puasa dua hari tanggal 9 dan 10 Muharram dengan nama puasa tasyua’ dan asyura,” terang Mahmud.

Jadi bulan Muharram, bukanlah bulan yang mistis atau menakutkan.