Agar Pemuda Pacitan Tertarik, Kesan Pertanian Identik dengan Lumpur Harus Diubah

Amirudin Zuhri - Rabu, 09 Maret 2022 12:28 WIB
Wakil Bupati Pacitan Gagarin (Ist)

PACITAN-Minat pemuda untuk bekerja di sektor pertanian saat ini mengalami penurunan. Kondisi ini memerlukan strategi khusus untuk mengubah kesan bahwa sektor pertanian itu identik dengan sawah penuh lumpur, kotor dan panas, menjadi sektor usaha agribisnis yang menjanjikan.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Bupati Pacitan Gagarin dalam acara Forum Pemangku Kepentingan Tingkat Kabupaten (District Multi Stakeholder Forum/DMSF) Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Service (YESS) di Gedung Karya Dharma, Selasa (08/03/2022).

Salah satu upaya menarik minat generasi muda menggeluti bidang pertanian adalah dengan peluang usaha luas dari hulu sampai hilir. Dan program YESS inilah yang paling tepat untuk dilaksanakan. Guna mewujudkan tujuan dari program YESS diperlukan sinergitas program dan kegiatan dari semua pihak baik pemerintah maupun swasta serta semua stakeholder terkait.

“Program pengembangan kewirausahaan dan kemandirian ekonomi pemuda sangatlah penting. Untuk itu akan menjadi bahan masukan dalam penyusunan RPJMD dan RKPD kedepan, dengan sasaran utama adalah pemuda usia 17 – 39 tahun,” kata Wabup Gagarin.

Masih menurut Gagarin, saat ini di Pacitan terdapat 31 persen Pemuda berumur 17-39 tahun dari total penduduk. Sehingga, pada level ini sangatlah strategis untuk digarap dengan harapan pemuda pacitan di masa depan menjadi wirausahawan muda yang mampu menjadi pelopor perubahan, mencegah kenaikan angka kemiskinan dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. (Prokopim Pacitan)

“Pengangguran terbuka sebesar 7.527 orang atau 2,04 %. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kapasitas SDM dengan pendidikan dan pelatihan agar siap terjun ke dunia kerja, termasuk pemuda di perdesaan,” pungkasnya.

Pertanian menjadi sektor penyumbang / penopang terbesar dalam membentuk perekonomian di kabupaten pacitan, walaupun dengan kondisi topografi yang bergunung, sering longsor di musim penghujan, dan kekeringan di musim kemarau. Hal ini menunjukkan pula bahwa sektor pertanian tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat pacitan, yang mempunyai semangat juang tinggi untuk hidup dengan sumber daya pertanian.

RELATED NEWS