Akibat Pandemi COVID-19, Hutang Global Mencapai US$277 Triliun

SP - Rabu, 06 Januari 2021 23:30 WIB
Ilustrasi: Hutang Global di Tengah Pandemi COVID-19 undefined

Pandemi COVID-19 yang melanda di tahun 2020 berdampak besar bagi perekonomian di seluruh dunia.

Tidak hanya membuat ekonomi dunia terkontraksi,seperti dilansir dari Trenasia.com Rabu (6/1/2021) pandemi juga membengkakkan utang hingga US$277 triliun pada 2020.

Tak ayal, ketika pandemi ini kelak akan berakhir, dampak ekonomi pandemi akan menjadi pekerjaan rumah berikutnya.Melansir Institute of International Finance, utang global naik lebih dari US$15 triliun tahun lalu ke rekor US$277 triliun.

Nilai ini setara dengan 365% output dunia. Utang berasal dari semua sektor, mulai dari rumah tangga, obligasi pemerintah hingga korporasi.

Meroketnya hutang global akibat pandemic COVID 19, mirisnya, tak semua negara punya kemampuan ekonomi yang cukup untuk meredam dampak pandemi kepada masyarakatnya. Tidak seperti Amerika Serikat (AS) yang bisa memberikan stimulus besar, 46 negara miskin di dunia hanya mampu menggelontorkan 0,002% dari nilai idealnya yakni US$12,7 triliun.

Akan tetapi, negara kaya seperti AS dan China sudah lebih dulu mengalami lesatan hutang sebelum pandemi. Masalahnya, dampak utang akan lebih parah untuk beberapa negara berkembang dan miskin.

“Banyak negara yang terlilit utang sebelum pandemi. Ditambah lagi dengan merosotnya pendapatan yang berarti mereka akan mengalami kesulitan untuk membayar utang,” kata Joseph Stiglitz, mengutip dari Bloomberg, Rabu, 6 Januari 2021.

Bagikan

RELATED NEWS