Ayo Bangkit Lagi! Kontes Akik Reborn 2 Digelar di Hotel Srikandi

Amirudin Zuhri - Sabtu, 12 Februari 2022 09:07 WIB
Bupati Pacitan Indrata Bayu Aji (tengah) menyaksikan sejumlah akik yang ikut kontes (Halopacitan/Dias Lusiamala)

PACITAN- Para komunitas akik menggelar acara berjudul Akik Reborn 2. Acara ini merupakan yang kedua kalinya terselenggara di Hotel Srikandi Pacitan.

Acara yang digelar untuk memperingati HUT Pacitan tersebut mendapat sambutan antusias. Peserta yang datang tidak hanya dari Pacitan saja namun juga luar Pacitan. Peserta yang terkonfirmasi hadir dari luar Pacitan ada dari Bengkulu, Lampung, Aceh, Purbalingga, Kebumen, Semarang, Jogja, Soloraya, Surabaya, Blitar, Ponorogo.

Acara digelar selama 3 hari mulai 11- 13 Februari 2022 dan memperebutkan Piala Bupati Pacitan. Dalam pembukaan acara Jumat (11/02/2022) Bupati Pacitan Indrata Bayu Aji berharap dari acara ini akik Pacitan bisa kembali bangkit.

“Akik menjadi daya tarik yang ikonik yang dimiliki Pacitan.” kata Bupati yang masih cukup muda itu. Aji juga menyempatkan untuk berkeliling melihat beberapa batu akik.

Untuk kontes akik, setiap peserta dari luar kota hanya mengirimkan perwakilan saja. Namun batu akik yang mereka bawa tidak hanya satu melainkan puluhan.

“Jadi tiap perwakilan itu mengumpulkan batu akiknya, jadi misal Aceh sama lampung mereka sudah koordinasi dengan komunitas yang ada di sana. Bawa batu akik apa saja yang akan dibawa, dan yang datang ke sini hanya satu atau dua orang saja,” kata Adi Susanto (40) koordinator komunitas Akik Pacitan.

Ada sekitar 400 kelas yang akan dilombakan dalam acara Akik Reborn 2. Batu akik yang dilombakan adalah batu-batu yang memang endemic asli Indonesia. Terutama yang ditonjolkan dalam acara kali ini adalah endemic batu mulia asli pacitan, yaitu jenis batu akik kalsedon.

Untuk kalsedon sendiri ada 26 kelas yang dilombakan. Selain kalsedon Pacitan juga terkenal dengan akik Gesper, akik batu gambar, akik Dendrit, akik Sulaiman, dan masih banyak lagi.

Pada acara kali ini panitia mendatangkan 4 juri nasional. Mereka berasal dari Malang, Jakarta, Surakarta dan putra daerah Pacitan. Hadiah diberikan untuk juara perkelas dan total hadiah mencapai Rp12 juta. Angka ini bisa bertambah karena panitia masih membuka sponsor untuk hadiah.

Beberapa tahun lalu terjadi booming batu akik di seluruh Indonesia. Situasi ini menjadikan perajin batu akik di Pacitan cukup diuntungkan. Namun kini akik seperti mengalami penurunan pamor. Padahal sebenarnya pecinta batu akik di Indonesia tidak pernah mati.

Editor: Amirudin Zuhri

RELATED NEWS