JAKARTA- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan penyesuaian level guna mengantisipasi lonjakan penyebaran COVID-19 varian Omicron.&nbsp;Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendgari Safrizal ZA dalam keterangan persnya, Selasa, mengatakan peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 dalam seminggu terakhir ini, jauh hari telah diprediksi oleh Pemerintah.&nbsp;Oleh karena itu, prinsip kehati-hatian dan kewaspadaan Pemerintah dalam menghadapi lonjakan yang relatif eksponensial tetap menempatkan keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi, dengan tetap memperhatikan keberlangsungan aktivitas ekonomi masyarakat.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/apa-sebenarnya-yang-terjadi-saat-pesawat-mendarat-daruat">Apa Sebenarnya Yang Terjadi Saat Pesawat Mendarat Daruat?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/pondok-pesantren-tremas-dua-abad-melahirkan-ulama-ulama-besar">Pondok Pesantren Tremas, Dua Abad Melahirkan Ulama-Ulama Besar</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/5-tempat-wisata-kekinian-pacitan-yang-harus-dicoba">5 Tempat Wisata Kekinian Pacitan Yang Harus Dicoba</a></li></ul>&nbsp;"Sebagai bentuk antisipasi kebijakan, Menteri Dalam Negeri telah memperpanjang dan memperbarui level PPKM untuk wilayah Jawa-Bali melalui diterbitkannya Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2022," kata dia.&nbsp;Inmendagri tersebut mulai berlaku efektif pada 8-14 Februari 2022. Beberapa hal yang diatur dalam perpanjangan PPKM tersebut antara lain adanya perubahan jumlah daerah pada level 1 yang mengalami penurunan dari 40 daerah menjadi 30 daerah, dan level 2 dari 86 daerah menjadi 57 daerah.Sedangkan, daerah yang berada pada level 3 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 2 daerah menjadi 41 daerah.&nbsp;Peningkatan jumlah daerah yang berada pada level 3 tidak semata-mata karena meningkatnya jumlah kasus positif yang salah satunya disebabkan oleh kasus Omicron, tetapi juga karena faktor menurunnya tracing yang dilakukan dan mulai bertambahnya tingkat bed occupancy rate (BOR) rumah sakit.&nbsp;Safrizal ZA menegaskan kembali bahwa adanya varian Omicron sekali lagi membuktikan bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir.&nbsp;"Kita harus terus meningkatkan kewaspadaan, hindari kerumunan dan jangan kendor sedikit pun dalam disiplin protokol kesehatan," ujarnya pula.Lantas bagaimana dengan Pacitan yang selama ini berada di level 1? Apakah mengalami perubahan. Simak daftar level PPKM di Jawa Timur berikut:PPKM level 1<ul><li>Kabupaten Trenggalek&nbsp;</li><li>Kabupaten Ponorogo</li><li>Kabupaten Pacitan&nbsp;</li><li>Kabupaten Ngawi</li><li>Kabupaten Magetan</li><li>Kabupaten Madiun</li><li>Kota Probolinggo&nbsp;</li><li>Kota Blitar</li><li>Kabupaten Kediri</li><li>Kabupaten Blitar</li><li>Kabupaten Tuban</li><li>Kabupaten Sumenep</li><li>Kabupaten Probolinggo&nbsp;</li><li>Kabupaten Pasuruan</li><li>Kabupaten Bojonegoro.</li></ul>PPKM level 2<ul><li>Kabupaten Tulungagung</li><li>Kabupaten Situbondo&nbsp;</li><li>Kabupaten Sidoarjo,</li><li>Kabupaten Lumajang</li><li>Kota Surabaya</li><li>Kota Mojokerto&nbsp;</li><li>Kota Malang&nbsp;</li><li>Kota Madiun&nbsp;</li><li>Kota Batu</li><li>Kabupaten Jombang&nbsp;</li><li>Kabupaten Bondowoso</li><li>Kabupaten Banyuwangi</li><li>Kabupaten Sampang</li><li>Kabupaten Nganjuk</li><li>Kabupaten Mojokerto</li><li>Kabupaten Malang</li><li>Kabupaten Lamongan</li><li>Kota Pasuruan</li><li>Kabupaten Jember</li><li>Kabupaten Gresik</li><li>Kabupaten Bangkalan</li></ul>

AMIRUDDIN ZUHRI.png

upati Indrata Nur Bayuaji (berdiri kiri) saat soft launching vaksinasi booster Kabupaten Pacitan di Kecamatan Bandar. 

boster.jpg

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan penyesuaian level guna mengantisipasi lonjakan penyebaran COVID-19 varian Omicron.

Banyak Daerah Naik Level PPKM, Pacitan?