Halopacitan, Pacitan&mdash; Windarto, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pacitan mengatakan sampai saat ini informasi resmi tentang Sesar Grindulu dari pihak yang berwenang seperti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum ada. Namun dirinya pernah mendengar masalah tersebut dari kajian akademisi.
&ldquo;Pada sekitar tahun 2011-2012 akademisi dan Dinas Pertambangan Energi yang melakukan kajian,&rdquo; katanya kepada Halopacitan.
Informasi yang dia dengar Sesar Grindulu berdampak pada lima kecamatan di Pacitan. Sesar ini juga cukup aktif. &ldquo;Pemicunya setiap kali ada gempa patahan itu terus bergerak,&rdquo; ujarnya.
Karena belum ada peta resmi BPBD Pacitan belum bisa melakukan kajian risiko bencana untuk Sesar Grindulu. &ldquo;Saat ini kami baru punya KRB [kawasan rawan bencana] tsunami tahun 2014 yang dikeularkan BNPB [Badan Penanggulangan Bencana Nasional],&rdquo; imbuhnya.
Windarto berharap peta resmi tentang sesar ini bisa segara dikeluarkan hingga pihaknya bisa menindaklanjuti. &ldquo;Jika sudah keluar atau sudah sampai ke BPBD, kita segera sosialisasikan ke masyarakat, dan biar pakarnya yang menjelaskan langsung, mudah-mudahan lebih cepat lebih baik," ujarnya.
Sementara Ige Bahtiar petugas Pusdatin BPBD Pacitan mengatakan saat ini pihaknya hanya menginformasikan, prakiraan cuaca, gempa dan tinggi gelombang di perairan selatan Jawa.
&ldquo;Terkait data Sesar Grindulu kami tidak mempunyai data, misal kami ada kami pun akan menyampaikan informasi tersebut dan menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada,&rdquo; katanya. (Sigit Dedy Wijaya)

Belum Ada Peta Risiko Bencana, BPBD Masih Buta Soal Sesar Grindulu

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan belum bisa memetakan risiko bencana terkait keberadaan Sesar Grindulu. Hal ini karena memang belum ada informasi dan data resmi yang diterima dari Pemerintah Pusat.