Bercita-Cita Bangun Masjid, Wirausaha Ini Bergelut dengan Tuna

SP - Rabu, 06 November 2019 15:45 WIB
Rina Navar Bersama Personil Debu undefined

Berkunjung ke tempat wisata tanpa membawa oleh-oleh khas daerah tujuan wisata tidaklah lengkap. Begitu halnya dengan berwisata di kota Pacitan tanpa membeli oleh-oleh khas dari olahan ikan tuna terasa belumlah lengkap.

Mencicipi sajian nugget stik panir tuna produksi Navar Bahari Raya setelah digoreng terasa nikmat, baik untuk lauk ataupun menjadi camilan mengiringi acara santai minum teh. Tampilan setelah digoreng sangat menggugah selera, tekstur dagingnya yang lembut ketika dikunyah dan gurih rasanya bercampur dengan pedasnya saos sambal, membuat ingatan kita melayang kembali menelusuri eksotisnya berwisata di Pacitan.

“Itu salah satu produk yang menjadi favorit konsumen kami. Selain itu, produk favorit olahan tuna yang lain ada tahu tuna, otak-otak jumbo, sosis ikan tuna, kaki naga tuna, dan siomay ikan tuna termasuk laris dan disukai konsumen. Belajar dari pengalaman, kualitas produk menjadi fokus utama, termasuk jenis ikan tuna dan udang dengan kualitas tertentu yang menjadi bahan dasar kami sangat selektif”, ucap Rina pemilik Olahan Tuna Navar Bahari Raya kepada Halopacitan (5/11/2019).

Usaha produksi olahan ikan tuna ini sudah digelutinya mulai tahun 2012 dengan produksi awal tahu tuna. Rina terus berinovasi, ujicoba membuat varian lain dengan bahan dasar tuna dan udang memanfaatkan sumber daya laut Pacitan dan tambak di Pacitan pula. Sampai saat ini sudah ada 20 jenis olahan ikan tuna dan udang yang diproduksi oleh Navar Bahari Raya.

“Sebenarnya usaha ini ada unsur ketidaksengajaan, ketika pengajian saya mencoba membuat sajian dari olahan tuna, ternyata disukai oleh jamaah. Dari situ saya diminta guru ngaji saya untuk membuka usaha tahu tuna. Sebagai seorang murid saya harus tawaduk pada guru. Jadilah saya nekat menggeluti usaha tahu tuna ini. Nama Navar ini juga pemberian Beliau, diambil dari bahasa Arab Navarin artinya ‘menuju kebaikan’ sedangkan tambahan nama Bahari Raya diberikan oleh motivator usaha kami, Bapak Suparno, pengusaha Wonogiri yang sukses di Jakarta”, kata Rina wanita kelahiran tahun 1985, istri Moh. Ashari yang bertempat tinggal sekaligus sebagai tempat produksi di Jalan Sunan Gunung Jati Dusun Bengkal Desa Tajungsari Pacitan.

Navar Bahari Raya adalah salah satu mitra kerjasama dari Klinik IPTEK Mina Bisnis (Kimbis) Pacitan. “Awal mulanya saya belajar melalui Mina Bisnis (Kimbis) Dinas Kelautan, dari tahun 2012 sampai 2015 saya jatuh bangun menggeluti usaha ini. Produk Olahan Ikan Tuna Navar Bahari Raya dipasarkan melalui agen penjualan baik di kota Pacitan sendiri, sampai ke luar kota Ponorogo, Madiun, Mojokerto, Pasuruan, Bali, Solo, Semarang, Yogjakarta, Bali, Cepu terjauh ke Batam”, tutur perempuan bernama asli Rina Aviani yang pernah bersekolah di SMKN 2 Pacitan.

“Pengambilan minimal untuk menjadi agen pemula biasanya 200 biji, selain itu agen harus mempunyai freezer untuk penyimpanan, ada pendampingan khusus bagi agen-agen dari kami, kalau untuk agen yang sudah lama bisa mencapai 3000-5000 buah per minggu” ucap Rina. Tidak sekedar berpikir bagaimana produknya dibeli orang tetapi Rina juga melakukan pendampinga, bekerjasama dengan para motivator bidang wirausaha untuk selalu memberikan motivasi kepada para agennya, juga bekerjasama dengan jasa pengiriman untuk mengantarkan produk navar sampai kepada pelanggannya.

Upaya yang terus dilakukan Rina membuahkan berbagai prestasi. Mulai tahun 2016, 2017, dan 2018 mendapatkan juara 2 olahan berbahan dasar ikan tuna dari Dinas Kelautan Kabupaten Pacitan. Prestasi tersebut layak diberikan apresiasi terbukti olahan Navar Bahari Raya disukai oleh banyak kalangan termasuk artis papan atas DEBU, kelompok musik muslim Sufi yang anggotanya berasal dari berbagai negara yang beranggotakan 12 orang.

“Untuk menuju kebaikan kita harus selalu berfikir positif, semua kritik dan saran selalu saya tanggapi positif, karena saya menyadari dari situlah kita belajar dan berkembang. Berwirausaha dengan niat beribadah membuat saya yakin dan mantap. Bersama teman-teman jamaah Azizah 999 yang bergelut di wirausaha kami terus berkomitmen menyisihkan sebagian laba yang diperoleh untuk kegiatan sosial dan pembangunan masjid”, tutup Rina.

Bagikan

RELATED NEWS