PACITAN-Kreatif dan terus berinovasi jadi kunci batik Pacitan eksis hingga kini. Batik Puspita menjadi salah satu dari beberapa produsen batik yang ada di Kabupaten Pacitan yang masih bertahan hingga kini.

Batik Puspita berdiri sejak tahun 1983 dengan rumah produksinya berlokasi di Jalan Sidomukti, Lodro, Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo. Saat ini usaha tersebut dikelola secara turun-temurun.

Nova Ruliana Purba pemilik batik Puspita mengatakan untuk bisa tetap eksis selama berpuluh-puluh tahun, bukan hal yang mudah.

• Punya NPWP Tapi Pengangguran, Apakah Harus Lapor SPT?
• Menikmati Sensasi Tiwul Goreng ala Pacitan
• Pebalap Asal Gunungkidul Kibarkan Merah Putih di Qatar

Nova mengatakan bahwa inovasi dibutuhkan pada setiap masanya. Tidak henti-hentinya Nova menggali tren-tren batik yang sedang digemari.

Selain itu Nova juga menjaga batik khas Pacitan yaitu Bati Pace yang saat ini masih terus diproduksi. Nova mengkombinasikan motif khas batik pace dengan motif lain. Ciri khas batik pacitan, adalah adanya motif ukel dan bunga teratai.

Motif Batik yang dimiliki oleh Batik Puspita beragam, ada motif klasik, modern, hingga motif abstrak.

Untuk kapasitas produksi motif klasik tidak terlalu banyak hanya sekitar puluhan, untuk motif modern bisa sampai 400 motif, sedangkan motif abstrak diproduksi terbatas.

Model abstrak pembuatannya sengaja dibuat terbatas, tidak bisa dilakukan berulang-ulang karena motifnya yang berbeda-beda tiap kali produksi. Harga jual batik tulis Pacitan di Batik Puspita cukup bervariatif mulai dari rp85.000 hingga ratusan ribu rupiah per meternya.

"Motif abstrak sendiri adalah sebagai penetrasi produk untuk pendekatan ke segmen pasar remaja dan anak muda,” kata Nova Selasa (08/03/2022)

Selama pandemi kegiatan-kegiatan Pameran Fashion sempat terhenti. Namun setelah adanya pelonggaran dari pemerintah Nova mulai aktif lagi mengikuti beberapa pameran dan Fashion Week untuk mengenalkan batik Pacitan ke kancah nasional dan internasional.