Burung Garuda Mamik Terbang ke Berbagai Kota

Dias Lusiamala - Sabtu, 20 Agustus 2022 12:31 WIB
Mamik sedang mengerjakan karyanya (Halopacitan/Dias Lusiamala)

PACITAN – Merasa prihatin karena semakin jarang orang menjual hiasan Burung Garuda, Bambang Sutejo menggunakan kemampuannya menghasilkan karya terbaik.

Sekaligus menggunakan momentum peringatan HUT RI ke-77 warga Pacitan ini membuat hiasan dinding berupa lambang negara Burung Garuda yang cukup apik.

"Sempat prihatin karena saat sekarang ini cukup jarang dijual hiasan berupa Burung Garuda," kata Bambang yang akrab dipanggil Mamik Jumat (19/8/2022).
Mamik memiliki bakat dalam kriya tangan. Bahkan saat menjadi Kepala Desa Tanjungsari, aktivitas kriya tangan tetap dilakukan. Dan setelah menyelesaikan jabatannya dia pun semakin fokus.

Untuk membuat bentuk Burung Garuda, Mamik memilih bahan dasar kayu lapis dan styrofoam. Langkah awal kayu lapis dipotong sesuai dengan pola yang telah dibuat sebelumnya. Lalu pada lapis kedua, ditempel styrofoam yang dipotong menyerupai potongan tripleks.

"Styrofoam yang saya gunakan mengambil dari bekas pakai para nelayan maupun dari pedagang buah. Jadi ini bisa sekalian ikut menjaga kelestarian lingkungan dari sampah plastik. Karena yang saya pernah dengar bahwa styrofoam itu tidak bisa langsung terurai," kata Mamik.

Burung garuda karya Mamik/Dias Lusiamala

Kunci dari pembuatan hasil karya ala Mamik adalah sabar dan telaten. Karena untuk menyelesaikan sebuah bentuk Burung Garuda berukuran 50 cm, waktu yang dibutuhkan Mamik sekitar 4 hari.

Proses perakitan yang cukup lama adalah pemampatan atau pemadatan antar komponen. Hal yang dilakukan saat pemampatan adalah menekan lapisan triplek dan styrofoam dengan pembeban. Beban berupa 10 botol air mineral kapasitas 1,5 liter yang diisi pasir. Setelah itu dibiarkan selama 3 hari, barulah bidang styrofoam diukir menggunakan ujung solder.

"Untuk membuat titik-titik pakai solder. Sedangkan untuk mengukir garis saya pakai pisau cutter," Kata Mamik.

Proses selanjutnya, Mamik membuat pernak-pernik yang dibutuhkan. Seperti halnya bagian kepala, sayap, kaki, maupun perisai lengkap dengan simbolnya. Tahapan berikutnya adalah pengecatan serta merangkai seluruh bagian.

Karya Mamik ini dibanderol dengan harga Rp150.000 untuk ukuran 50 cm. Sedangkan ukuran 1 meter Mamik membanderol dengan harga Rp 350.000.
"Miniatur burung garuda ini sudah terjual sampai beberapa kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Juga pernah saya berikan kepada sejumah pejabat negara seperti Sandiaga Uno saat sedang kunjungan kerja di Pacitan," kata Mamik.

RELATED NEWS