Cukurin Indonesia sebuah aplikasi untuk menyelesaikan permasalahan antrean jasa cukur, Cukurin juga dibuat untuk meningkatkan taraf hidup tukang cukur. Oleh karena itu, Cukurin didesain menjadi aplikasi&nbsp;sociotechnopreneur&nbsp;yang memberikan peluang usaha bagi tukang cukur yang terkendala biaya dalam membuka gerai sendiri.&nbsp;&nbsp;Aplikasi yang dipasarkan secara luas sejak Juni 2020 tersebut kini semakin mengepakkan sayapnya. Cukurin Indonesia menjadi salah satu&nbsp;startup&nbsp;sukses buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Aplikasi ii dikembangkan oleh 3 Mahasiwa ITS yaitu Dimas Dzaky Alhadi, Darfi Sultoni dan Muhammad Rafi Fadhillah. Aplikasi ini banyak diminati oleh para pelanggan maupun tukang cukur hingga membuatnya semakin berkembang dan eksis.&nbsp;&nbsp;“Dengan begitu, dari yang mulanya hanya 10 mitra kini Cukurin sudah mempunyai 397 mitra,” ungkapnya bangga” kata CEO Cukurin Indonesia Dimas Dzaky Alhadi seperti dilansir dari its.ac.id Senin (21/6/2021)&nbsp;Mahasiswa&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.its.ac.id/tsipil/id/beranda/">Departemen Teknik Sipil</a>&nbsp;ITS ini mengatakan bahwa selain mitra, pengguna aplikasi tersebut juga semakin bertambah banyak. Terbukti hingga saat ini, Cukurin Indonesia berhasil menyentuh angka 1.500 lebih pengguna aplikasi.&nbsp;&nbsp;Tidak hanya itu, Cukurin telah hadir di lebih dari 90 kota atau kabupaten di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang, Semarang, Denpasar, Medan, Banjarmasin, Balikpapan, dan masih banyak lagi.<figure class="image"><img src="https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2021/06/1624432474596.jpeg"></figure><figure class="image"><img src="https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2021/06/1624432545486.jpeg"></figure>Dimas menjelaskan bahwa Cukurin Indonesia kini telah melakukan beberapa pembaruan. Hal itu tersebut dilakukan guna meningkatkan kepuasan bagi pelanggan dan keuntungan bagi tukang cukur. Pembaruan terdapat pada fitur pembayaran, dari yang hanya melalui pembayaran tunai kini dapat dilakukan menggunakan&nbsp;e-payment&nbsp;atau pembayaran elektronik.&nbsp;Mahasiswa angkatan 2017 ini menambahkan bahwa pembaruan juga terdapat pada adanya fitur jadwal untuk para mitra. Sebelumnya, para mitra tidak bisa mengatur jadwalnya sendiri. Hal ini membuat adanya bentrok antara jasa satu ke jasa selanjutnya.&nbsp;&nbsp;“Dengan adanya fitur ini, permasalahan bentrok yang dialami para mitra dapat terselesaikan,” imbuhnya.&nbsp;Dimas menjelaskan, kini Cukurin Indonesia juga tengah merencanakan fitur-fitur baru lainnya seperti fitur galeri barber. Dalam fitur ini, mitra dapat mengunggah pencapaiannya berupa beberapa dokumentasi saat melayani pelanggan. Selain itu, adapula fitur promo dan&nbsp;cashback&nbsp;untuk para mitra dan pelanggan. Kedua fitur tersebut dinilai akan sangat menguntungkan, tidak hanya untuk mitra tetapi juga para pelanggan.&nbsp;Dalam perkembangannya, Cukurin Indonesia juga kerap menorehkan beberapa prestasi. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah menjadi karya terpilih&nbsp;Indonesia Entrepreneur TIK 2019&nbsp;oleh&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.kominfo.go.id/">Kementerian Komunikasi dan Informatika</a>.&nbsp;&nbsp;Tidak puas sampai di situ, kini Cukurin Indonesia menjadi salah satu dari 50&nbsp;startup&nbsp;yang lolos didanai dalam program&nbsp;Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia&nbsp;(ASMI) tahun 2021 oleh&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.kemdikbud.go.id/">Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek)</a>.

Aplikasi Cukurin Indonesia banyak diminati oleh para pelanggan maupun tukang cukur , dapat di unduh di goople playstore

WhatsApp Image 2021-06-23 at 2.13.24 PM.jpeg

Cukurin Indonesia sebuah aplikasi untuk menyelesaikan permasalahan antrean jasa cukur, Cukurin juga dibuat untuk meningkatkan taraf hidup tukang cukur. Oleh kar

Cukurin Indonesia, Startup Buatan Mahasiswa ITS Makin Diminati